Antonio Conte: Inter seperti Memberikan Dua Gol Cuma-cuma kepada Lazio

17 Februari 2020 9:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Lazio merayakan gol di laga melawan Inter Milan. Foto: Filippo MONTEFORTE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Lazio merayakan gol di laga melawan Inter Milan. Foto: Filippo MONTEFORTE / AFP
ADVERTISEMENT
Antonio Conte geram dengan kekalahan Inter Milan dari Lazio, Senin (17/2). Bagaimana tidak geram kalau ini menjadi kekalahan pertamanya sebagai manajer dari Lazio?
ADVERTISEMENT
Secara kolektif, kekalahan 1-2 ini juga menambah daftar kekalahan Inter. Sebelumnya Inter cuma kalah sekali di Serie A 2019/20, tepatnya pada 7 Oktober 2019 saat bertanding melawan Juventus.
Conte tidak menyebut bahwa timnya bermain buruk. Masalahnya, sejumlah eror terjadi sehingga memberi ruang bagi Lazio untuk menggempur dan mencuri gol.
Laga Lazio vs Inter Milan. Foto: Filippo MONTEFORTE / AFP
"Saya pikir, penampilan hari ini cukup baik. Saya tidak suka dengan hasilnya. Cara kami kebobolan seperti memberikan gol secara cuma-cuma kepada Lazio," jelas Conte, dikutip dari Football Italia.
"Kami tidak bermain sempurna. Di laga-laga besar seperti ini, detail adalah kunci. Detail menjadi pembeda dan margin error dikurangi. Anggaplah itu sebagai proses mendewasakan diri," lanjut Conte.
Salah satu detail yang dimaksud Conte adalah kerapian manuver defensif. Gol pertama Lazio itu contohnya. Tim asuhan Simone Inzaghi tersebut mendapat penalti karena wasit menilai Stefan de Vrij melakukan pelanggaran kepada Ciro Immobile di dalam kotak penalti.
Para pemain Lazio merayakan gol di laga melawan Inter Milan. Foto: Andreas SOLARO / AFP
Tentu saja Immobile tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Gawang Inter dibobol, gol ke-26 di Serie A 2019/20 jadi miliknya.
ADVERTISEMENT
Gol kedua tidak dapat dipisahkan dari keputusan Daniele Padelli dalam mengantisipasi tembakan Immobile. Alih-alih menangkap, ia justru menepis. Akibatnya, Sergej Milinkovic-Savic berhasil merebut bola dan melepas tembakan mengarah gawang yang tidak mampu digagalkan Padelli.
Di bawah asuhan Inzaghi, Lazio jadi tim yang tampil seimbang. Skema dasar 3-5-2 yang awalnya diprediksi akan jadi kerapuhan, justru menjadi kekuatan tim asal Roma tersebut.
Trio bek Lazio, yang biasa diisi Francesco Acerbi, Luiz Felipe, dan Stefan Radu menjadi tembok yang sulit ditembus. Mereka ditopang oleh Milinkovic-Savic, Luis Alberto, dan Lucas Leiva di lini tengah.
Lini depan Lazio yang dihuni oleh Felipe Caicedo dan Immobile juga padu dan saling menopang. Immobile sekarang menjadi salah satu penyerang tersubur Serie A 2019/20 dengan 26 gol.
Simone Inzaghi dan stafnya merayakan kemenangan Lazio atas Inter Milan. Foto: Andreas SOLARO / AFP
Kekalahan tadi lantas menggusur Inter ke posisi tiga klasemen Serie A 2019/20 dan mengoleksi 54 poin. Di sisi lain, Lazio merangsek ke posisi runner up dengan 56 poin. Mereka cuma tertinggal satu setrip dari pemuncak sementara, Juventus.
ADVERTISEMENT
"Terkadang kami bermain terlalu takut, padahal kami mesti tetap berlaga dengan kepala dingin dan belajar dari pekan ke pekan. Kami harus tetap tenang, para pemain baru juga masih membiasakan diri," kata Conte.
"Intinya, semua orang di tim ini harus tetap bekerja keras dan mengenyahkan pikiran bahwa pemain A atau B dapat mengubah segala sesuatunya," jelas Conte.