5 Progres Menjanjikan Timnas U-19 Selama di Kroasia

30 September 2020 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U-19 saat melakoni uji coba di Kroasia. Foto: PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-19 saat melakoni uji coba di Kroasia. Foto: PSSI
ADVERTISEMENT
Usai sudah rangkaian uji tanding Timnas U-19 di Kroasia. Jika memungkinkan, anak asuh Shin Tae-yong akan melanjutkan perjalanan ke Turki. Lalu, seperti apa perkembangan mereka selama menjalani pemusatan latihan (TC) di sana?
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, rapot skuat 'Garuda Muda' layak diberi apresiasi. Catatan 3 kekalahan, 2 hasil imbang, dan 2 kemenangan, cukup membuktikan bahwa TC di Kroasia tidaklah sia-sia.
Kendati begitu, hasil akhir pertandingan tetap bukan yang utama. Perkembangan kualitas permainan mereka dalam 7 pertandingan terakhir, yang layak menjadi sorotan.
Setidaknya, terdapat 5 progres menjanjikan yang terlihat dari rangkaian uji coba Timnas U-19 di Kroasia. Silakan disimak.

Dominasi penguasaan bola

Timnas U-19 melawan Bosnia & Herzegovina dalam laga uji coba di Kroasia. Foto: Dok: PSSI
Setidaknya di dua pertandingan terakhir, Timnas U-19 mampu mendominasi jalannya pertandingan.
Di laga kontra Bosnia & Herzegovina, skuat 'Garuda Muda' memang kehilangan penguasaan bola di babak pertama. Namun, ketika Shin memasukkan para pemain inti di babak kedua, Witan Sulaeman dkk. langsung mengurung pertahanan Bosnia sepanjang babak.
ADVERTISEMENT
Dominasi ini terus berlanjut di laga sebelumnya. Pada pertandingan terakhir melawan Dinamo Zagreb, Timnas U-19 benar-benar memegang kendali permainan.
Meski penyelesaian akhir masih kurang baik, namun skor 1-0 cukup untuk memastikan kemenangan mereka atas raksasa Liga Kroasia tersebut.
Progres ini sangat jauh berbeda ketika Timnas U-19 menjalani dua laga awal melawan Bulgaria dan tuan rumah Kroasia. Di laga tersebut, mereka terlihat sangat inferior dalam penguasaan bola karena terus bertahan.

Umpan kaki ke kaki

Timnas U-19 saat menghadapi Dinamo Zagreb dalam laga uji coba di Kroasia. Foto: Dok: PSSI
Well, jika ingin menguasai jalannya pertandingan, Timnas U-19 memang harus memegang bola sebanyak-banyaknya.
Untuk melakukan hal ini, perlu kemampuan umpan-umpan pendek kaki ke kaki dari para pemain. Mengingat secara postur Timnas U-19 tidak cukup besar untuk melawan tim-tim Eropa atau tim Timur Tengah sekalipun. Bermain bola-bola pendek seperti itu nyatanya mampu mereportkan beberapa lawan Timnas U-19.
ADVERTISEMENT
Setidaknya sejak laga ketiga melawan Arab Saudi, umpan-umpan semacam ini mulai terlihat sepanjang jalannya pertandingan. Terlebih, pola permainan ini juga didukung kemampuan para gelandang yang memiliki kecepatan.
Saat melawan Dinamo Zagreb, barisan belakang dan gelandang Timnas U-19 begitu piawai memainkan bola. Tak ada kepanikan ketika mereka membangun serangan dari bawah.

Pressing ketat

Timnas U-19 melawan Timnas Qatar U-19 dalam laga uji coba di Kroasia. Foto: PSSI
Sejak awal kedatangannya, Shin langsung menitikberatkan kepada kondisi kebugaran para pemain. Pasalnya, Pelatih asal Korea Selatan tersebut ingin fisik para pemainnya kuat untuk bermain sepanjang 90 menit.
Hal ini terus berlangsung ketika skuat Timnas U-19 tiba di Kroasia. 'Garuda Muda' langsung disuguhi menu latihan keras sesampainya di sana.
Upaya Shin untuk meningkatkan kualitas kebugaran skuat Timnas U-19 pun terbukti manjur. Sejak melawan Qatar pada laga perdana, pressing Timnas U-19 sudah mulai terlihat.
ADVERTISEMENT
Mereka tak segan langsung menutup ruang gerak lawan di sepertiga pertahanan sendiri. Alhasil, lawan pun tersudut sehingga harus membuang bola atau melakukan kesalahan--salah satunya berujung gol kemenangan pada laga pertama melawan Qatar.
Di laga terakhir melawan Dinamo Zagreb, David Maulana dan kolega bahkan mampu menerapkan pressing ketat hingga akhir pertandingan.

Lini belakang yang kokoh

Aksi Timnas U-19 menghadapi Arab Saudi U-19. Foto: Dok. PSSI
Lini belakang memang menjadi pos yang paling sering 'diutak-atik' oleh Shin. Ya, Shin ingin skema 4-4-2 miliknya memiliki benteng pertahanan yang tangguh.
Sejauh ini, performa Bagas Kaffa dan Pratama Arhan di posisi full-back, cukup memuaskan. Selain apik dalam bertahan, keduanya juga turut terlibat dalam membangun serangan.
Selain itu, penampilan duet bek tengah Komang Teguh dan Rizky Ridho juga mampu menenangkan penjaga gawang Adi Satryo. Keduanya sangatlah tangguh dalam membaca umpan-umpan through pass lawan. Kemampuan duel one on one-nya juga layak diacungi jempol.
ADVERTISEMENT
Meski kerap keteteran mengantisipasi duel bola-bola atas pada laga awal uji coba, duet Komang dan Rizky perlahan mulai menunjukkan kekuatannya dalam menghalau serangan udara. Tak lupa, ini juga berkat andil Bagas dan Arhan yang cekatan dalam menutup kesempatan lawan untuk melakukan crossing.

Sabar membangun serangan

Timnas U-19 saat melakoni uji coba di Kroasia. Foto: PSSI
Pada laga-laga awal uji coba, Timnas U-19 selalu nampak terburu-buru dalam membangun serangan.
Tak jarang mereka langsung melepas umpan-umpan lambung ke lini depan. Hal ini tidak akan beralan efektif mengingat postur tubuh para penggawa Timnas U-19 kerap kalah dari lawan-lawan mereka.
Namun, Shin perlahan berhasil membenahi hal ini. Skuat 'Garuda Muda' mulai terlihat sabar dan mampu membangun serangan dengan rapih.
Hasilnya, usai dibantai Bulgaria 0-3 dan Kroasia 1-7 di dua laga awal, skuat Timnas U-19 sukses membukukan 7 gol dalam 5 pertandingan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pertandingan melawan Dinamo Zagreb bisa menjadi acuan. Dominasi penguasaan bola Timnas U-19 tak lepas dari bangunan serangan yang tertata cukup rapi.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.