Wall Street Bervariasi, Investor Tunggu Pertemuan The Fed

10 September 2019 7:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (9/9). Hal ini karena investor menunggu pertemuan rapat Bank Sentral AS, The Fed, pada pertengahan bulan ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, meningkatnya ekspektasi stimulus bank sentral di seluruh dunia untuk mendorong ekonomi belum mampu menahan saham di sektor teknologi dan perawatan kesehatan anjlok.
Dilansir Reuters, Selasa (10/9), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 38,05 poin atau 0,14 persen menjadi 26.835,51, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 0,28 poin atau 0,01 persen menjadi 2.978,43 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 15,64 poin atau 0,19 persen menjadi 8.087,44.
Investor juga menarik diri dari pembelian setelah pasar membukukan kenaikan yang solid pekan lalu. Microsoft Corp (MSFT.O) adalah hambatan terbesar hari ini di S&P 500 dan Nasdaq.
Indeks keuangan S&P 500 (PSY) adalah salah satu kelompok dengan kinerja terbaik hari ini, naik 1,5 persen, dengan saham bank (SPXBK) naik 3,2 persen. Sejumlah investor berharap The Fed bisa menurunkan suku bunga acuannya pada pertemuan bulan ini.
ADVERTISEMENT
Ketua Fed, Jerome Powell, pada akhir pekan lalu mengatakan bank sentral akan "bertindak sesuai" untuk mempertahankan ekspansi ekonomi. Sebuah ungkapan yang dibaca pasar keuangan sebagai sinyal penurunan suku bunga yang akan datang.
"Ini semacam mata badai, karena investor menunggu lebih banyak berita tentang suku bunga atau perdagangan. Tapi agar pasar bergerak jauh lebih tinggi dari saat ini, kita benar-benar perlu melihat sesuatu yang terjadi pada sektor perdagangan," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
Sebagian saham juga naik pada pekan lalu karena adanya rencana negosiasi perdagangan AS-China.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memperkenalkan langkah-langkah stimulus baru pada pertemuan Kamis ini.
"Pasar menyerap keuntungan dari minggu lalu, dan wait and see mengenai pertemuan Bank Sentral Eropa," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey.
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, juga mengatakan pihaknya tidak melihat adanya ancaman resesi di AS. Hal ini karena pemerintahan Trump berusaha menghidupkan kembali negosiasi perdagangan dengan China, dan berharap ekonomi AS semakin tumbuh ke depannya.
ADVERTISEMENT
Adapun saham di layanan kesehatan, Amgen (AMGN.O) turun 2,6 persen setelah analis mengangkat pertanyaan tentang data obat kanker paru-paru perusahaan, sementara indeks perawatan kesehatan S&P 500 (SPXHC) turun 0,9 persen. Indeks teknologi S&P 500 (SPLRCT) berakhir turun 0,7 persen.
Di antara saham lainnya, AT&T Inc (T.N) naik 1,5 persen setelah pemegang saham Elliott Management Corp mengungkapkan USD 3,2 miliar saham di perusahaan untuk mendorong perubahan.
Boeing Co (BA.N) turun 1,2 persen setelah menangguhkan pengujian beban pesawat berbadan lebar 777X baru selama akhir pekan, karena laporan media mengatakan pintu kargo gagal dalam tes tegangan darat.
Volume perdagangan di bursa saham AS adalah 7,42 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 6,77 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
ADVERTISEMENT