Trump Usulkan Rp 15.200 T Hadapi Corona, Salah Satunya untuk Bansos

Presiden AS Donald Trump menyatakan pandemi koronavirus sebagai keadaan darurat nasional di Gedung Putih, Foto: REUTERS/Jonathan Ernst

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan proposal anggaran hingga USD 1 triliun atau setara Rp 15.200 triliun untuk stimulus menghadapi dampak perlambatan ekonomi karena virus corona atau COVID-19. Stimulus tersebut rencananya diberikan kepada rumah tangga dan pelaku bisnis di Amerika.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin menjelaskan proposal tersebut sudah termasuk paket bantuan tunai langsung atau bansos kepada warga Amerika senilai USD 250 miliar atau setara Rp 3.800 triliun. Bahkan diusulkan adanya tambahan alokasi bantuan tunai lebih besar bila dibutuhkan.

"Stimulus ini adalah angka yang besar. Kita mengajukan proposal untuk menyuntik triliunan dolar ke ekonomi," kata Mnuchin di the Capitol Washington DC seperti ditulis The Wall Street Journal (WSJ), Rabu (18/3).

Pascapengumuman tersebut, bursa saham Amerika Serikat langsung merespons positif pada penutupan perdagangan Selasa (17/3). Indeks Dow Jones melonjak 5,2 persen. Padahal sehari sebelumnya (16/3), Dow Jones anjlok 13 persen. Bahkan usulan bantuan tunai langsung bisa mencapai USD 500 miliar, dengan 2 kali termin pencairan. Dalam usulan tersebut, ada alokasi USD 50 miliar untuk maskapai dan maksimal USD 500 miliar stimulus perusahaan kecil seperti UKM.

Di depan senator Republik, Menkeu AS Mnuchin menargetkan bantuan tunai fase awal bisa dicairkan dan didistribusikan ke warga pada akhir April 2020. Pencairan akan berlangsung selama 2 minggu.

Pada saat bersamaan, Mnuchin menjelaskan angka pengangguran di AS bakal melonjak dari 5 persen di Februari menjadi 20 persen jika tak ada stimulus ke perekonomian.