Tips Perencanaan Keuangan Buat Pengantin Baru

13 Desember 2018 9:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pernikahan. (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjadi pengantin baru merupakan dambaan bagi sebagian orang. Saat menjadi pengantin baru ada banyak hal yang harus kita persiapkan. Salah satu yang patut disiapkan yaitu pengelolaan keuangan.
ADVERTISEMENT
Lantas, hal apa saja sih dalam mengelola keuangan yang harus dipikirkan bagi pengantin baru?
Menurut Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho, utamanya pasaangan tersebut harus memutuskan di mana mereka akan tinggal. Maksudnya, apakah mereka mengontrak, membeli rumah, atau tinggal di rumah milik orang tuanya. Sebab keputusan tersebut akan mempengaruhi bagaimana pengelolaan keuangan ke depannya.
"Hal ini akan penting karena berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Bila nebeng orang tua atau mertua, berarti mereka belum perlu untuk anggarkan beli atau sewa rumah dulu," ujarnya kepada kumparan, Kamis (13/12).
Andy mencontohkan, jika pasangan tersebut tinggal seatap dengan orang tuanya maka sebagian dana masih bisa digunakan untuk mendukung kebutuhan orang tua sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Tetapi jika pasangan tersebut memilih menyewa rumah, maka mereka harus menyiapkan anggaran khusus untuk biaya sewa dan sekaligus menyiapkan sebagian anggaran untuk pembelian perabotan rumah tangga.
Gunakan bonus akhir tahun untuk investasi. (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Gunakan bonus akhir tahun untuk investasi. (Foto: Unsplash)
Selanjutnya Andy turut mengingatkan agar tidak terlalu memaksakan keuangan saat resepsi pernikahan. Bahkan Kata Andy, hal ini sering terjadi di Indonesia menggelar resepsi pernikahan hingga berutang ke mana-mana sehingga malah menjadi beban keuangan ke depannya.
"Nah membayar cicilan dan melunasi utang ini harus jadi salah satu prioritas pasangan baru. Bahkan dibandingkan dengan membeli perabotan rumah menurut saya," tuturnya.
Selain itu, Andy menyarankan agar suami dan istri saling terbuka membicarakan bagaimana mereka akan mengelola keuangan. Hal ini termasuk besaran gaji tiap bulannya, apakah akan dijadikan satu atau malah sebaliknya yaitu istri yang lebih dominan mengelolanya.
ADVERTISEMENT
"(Misalnya) Gaji suami digunakan untuk konsumsi dan kebutuhan sehari-hari, gaji istri untuk tabungan dan investasi. Apapun caranya silakan dibicarakan dengan terbuka agar tidak ada saling kecurigaan," ungkapnya.
Yang terakhir kata Andy, pasangan tersebut harus mempersiapkan anggaran untuk kehadiran sang buah hati. Meskipun bagi pengantin baru masih belum ada tanda-tanda kehadiran.
"Hal ini akan meringankan beban keuangan pasangan tersebut apabila sang buah hati nantinya telah hadir, karena biaya-biaya sudah dicicil dari jauh-jauh hari," tutupnya.