Teten Masduki Malu Cangkul Masih Impor, RI Kekurangan Bahan Baku

28 November 2019 15:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menerima permintaan Presiden Jokowi agar pacul atau cangkul di Indonesia diproduksi oleh UMKM. Teten pun mengaku ikut kesal juga malu lantaran kebanyakan cangkul di Indonesia adalah produk impor.
ADVERTISEMENT
“Cangkul ini kan kita malu lah, kita hari ini masih impor cangkul. Sekarang saya diminta Pak Presiden apakah UMKM bisa memproduksi cangkul, kebutuhan cangkul kita kan 10 juta per tahun,” kata Teten saat menjadi pembicara di acara Indonesia Digital Conference (IDC) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).
Menurut Teten, alasan UMKM tidak memproduksi cangkul selama ini adalah karena tidak memiliki bahan baku. Soal kualitas dan kemampuan membuat cangkul, Teten tidak meragukan kemampuan UMKM.
“Sentra-sentra pandai besi kita, saya datang ke Sukabumi, ternyata problemnya apa? Para pandai besi dari yang tradisional sampai modern itu ternyata enggak punya bahan bakunya, mereka enggak dapet itu supply dari Krakatau Steel,” kata Teten.
Agar UMKM bisa segera memproduksi cangkul sesuai dengan arahan Jokowi, Teten mengaku telah mencoba menghubungkan produsen cangkul dengan pemilik bahan baku.
ADVERTISEMENT
“Nah, ini saya lagi menghubungkan antara produsen cangkul di rakyat dengan bahan bakunya, lalu dengan marketnya beberapa kementerian dan pemilik kebun serta pembiayaan,” kata Teten.
Ilustrasi cangkul. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain itu, Teten juga meminta bantuan Dirjen Bea Cukai untuk mempermudah UMKM mengimpor mesin produksi cangkul.
“Kita hanya perlu impor mesinnya, tapi saya sudah minta Dirjen Bea Cukai supaya nanti tanpa pajak karena kita butuh mesin modern untuk membuat cangkul dalam jumlah lebih efisien, lebih cepat,” kata Teten.
Dia memastikan, UMKM sudah bisa memulai produksi cangkul akhir tahun ini. UMKM juga mulai bisa mengurangi impor cangkul mulai 2020.
“Nah mudah-mudahan tahun ini, tahun depan bisa kita kurangi impor,” tutur Teten.
Namun, Teten mengatakan, belum memiliki target berapa banyak cangkul yang akan diproduksi UMKM.
ADVERTISEMENT
“Saya lagi pelajari dulu, kira-kira pelaku UMKM sanggup berapa kan,” kata Teten.