Telkom Garap Dapat Proyek Telekomunikasi di IKN, Investasi Rp 280 M
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Untuk infrastruktur telekomunikasi di IKN kita adopsi strategi yang kita sebut infrastruktur bersama telekomunikasi, yang artinya penyediaan infrastruktur seperti fiber optic maupun menara seperti BTS dan segala macam, dilaksanakan satu atau dua badan usaha yang ditetapkan yang dipilih," kata Silvia saat ditemui di The Westin Jakarta, Senin (15/1).
Selain Telkom, anak usaha PT PLN (Persero) yaitu PLN Icon Plus juga garap proyek ini. Penunjukan dua badan usaha itu melalui seleksi terbatas yang dilakukan sejak 2023. Meski begitu, badan usaha lainnya bisa turut bergabung melalui kerja sama business to business (B to B) dengan Telkom maupun Icon Plus.
"Jadi fisiknya satu, disediakan oleh satu badan usaha, tapi nanti yang pakai bisa ramai-ramai. Jadi badan usaha silakan ber-BtoB siapa pun itu dengan penyedia infrastruktur yang kita tetapkan untuk supaya bisa dimanfaatkan," kata Silvia.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Vice President Network/IT Strategy Telkom Rizal Akbar menjelaskan Rp 280 miliar tersebut adalah investasi tahap pertama di mana Telkom akan melihat pertumbuhan trafik dan pelanggan di IKN.
"Itu termasuk fiber untuk kawasan KIPP 1A membangun tower, smartpole, kemudian akses WiFi di sana termasuk kita siap support smartcity, network IoT," kata Rizal.
Smartpole adalah konsep penggabungan antara Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) dengan teknologi jaringan internet. Pole ini dilengkapi dengan perangkat keras dan lunak yang memungkinkannya menjadi pusat konektivitas yang kuat berbasis fiber optik melalui SJUT dengan tujuan memperluas jangkauan, meningkatkan kapasitas bandwidth dan kecepatan internet. Total akan ada 32 smartpole yang akan dipasang oleh Telkom di IKN.
Rizal menjelaskan investasi Rp 280 miliar itu untuk membangun mulai dari fiber optik di seluruh kawasan KIPP 1A, kemudian membangun tower, lalu Telkom smart office yang juga akan dibangun secara bertahap. Investasi Rp 280 miliar itu akan digelontorkan ke IKN sampai 2026. Rizal memproyeksi anggaran itu akan terealisasi sebagian sampai Agustus 2024 di mana tahap awal pemindahan ke IKN dimulai.
ADVERTISEMENT
"Yang kita pastikan 2024 khususnya 17 Agustus di kisaran Rp 80 miliar, itu untuk menjamin kebutuhan infrastruktur telekomunikasi di 17 Agustus itu siap, baik kebutuhan upacara, kebutuhan pelanggan akhir BtoC maupun BtoB. Berdasarkan hitungan kita, itu sudah cukup," pungkas dia.