Serikat Pekerja KAI Tolak Rencana Akuisisi KCI Oleh MRT Jakarta

12 Januari 2021 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta MRT di Pusat Kontrol Operasi di Depo Moda MRT Jakarta, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Jumat (2/9). Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Kereta MRT di Pusat Kontrol Operasi di Depo Moda MRT Jakarta, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Jumat (2/9). Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serikat Pekerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) menolak rencana akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) oleh PT MRT Jakarta. Penolakan ini dituangkan dalam surat pernyataan sikap SPKA atas rencana akuisisi KCI yang merupakan hasil rapat pimpinan nasional seluruh pekerja KAI, Selasa (12/1).
ADVERTISEMENT
Sebagai gambaran, PT MRT Jakarta berencana mencaplok sebesar 51 persen saham milik anak usaha KAI, yakni KCI. Proses lobi untuk akuisisi sudah berlangsung dan ditarget terlaksana di tahun ini.
"Menanggapi rencana PT MRT Jakarta akan mengakuisisi saham, sehingga kepemilikan saham KAI menjadi sebesar 49 persen dan MRT 51 persen, SPKA menyampaikan sikap dengan tegas, integrasi yes akuisisi no," bunyi penolakan dikutip kumparan dalam surat pernyataan sikap serikat pekerja, Selasa (12/1).
PT KCI peringati hari lahir Pancasila dengan bagi-bagi souvenir ke penumpang serta kampanyekan nilai gotong-royong lawan corona. Foto: Dok KCI
Ketimbang diakuisisi, SPKA lebih sepakat untuk kedua perusahaan terintegrasi. Mereka berpendapat lebih besarnya penguasaan saham oleh BUMD daripada BUMN merupakan suatu ironi.
Pasalnya, KAI dinilai akan lebih bagus jika pengembangan bisnisnya dikuasai secara nasional. Lebih lanjut, akuisisi dinilai berpotensi merusak sistem transportasi perkeretaapian yang sudah mapan.
ADVERTISEMENT
"PT KAI lebih berpengalaman dalam pengelolaan moda transportasi berbasis rel dan memiliki lintas operasional yang lebih panjang dan kompleks," jelasnya.