Menteri kelautan dan perikanan, Susi Pudjiastuti

Protes-protes Hingga Tetes Air Mata Susi Pudjiastuti soal Ekspor Benih Lobster

25 November 2020 8:14 WIB

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dikabarkan menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, pada Rabu (25/11) dini hari. Informasi yang diperoleh kumparan, penangkapan itu terkait dugaan korupsi atau suap dalam ekspor benih lobster.

ADVERTISEMENT

Di masa kepemimpinan Edhy Prabowo di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), memang terjadi perubahan kebijakan soal ekspor benih lobster ini. Menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti, sangat keras menentang kebijakan tersebut.

Penentangan Susi Pudjiastuti atas kebijakan yang mengizinkan ekspor benih lobster, bahkan sampai membuatnya sempat meneteskan air mata. Tapi kebijakan itu tetap berjalan hingga kini Edhy Prabowo ditangkap KPK.

Berikut sejumlah kutipan pernyataan protes keras Susi Pudjiastuti:

Sekarang Ekspor, Lama-lama Jadi Importir

"Jika penangkapan benih lobster secara besar-besaran terus dilakukan lama-lama ekosistem akan habis. Nanti sama seperti bawang putih, seperti beras, dijual murah. Tapi (kemudian) kita harus impor,” kata Susi Pudjiastuti dalam webinar 'Telaah Kebijakan Ekspor Benih Lobster' yang diselenggarakan PBNU, Kamis (23/7).

ADVERTISEMENT

Belajar Dulu, Baru Ngomong!

"Belajar baru omong! Lobster belum bisa dibreedingkan in house, semua bibit alam. Vietnam budi daya hanya membesarkan dan hanya dari Indonesia mereka bisa dapat, lewat Singapura atau yang langsung. Negara lain yang punya bibit tidak mau jual bibitnya kecuali kita, karena bodoh," kata Susi Pudjiastuti di akun twitternya, 12 Desember 2019.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melepasliarkan benih lobster di Banyuwangi. Foto: Dok. KKP

Tetes Air Mata Susi Protes Ekspor Benih Lobster

"Mereka adalah plasma nutfah. Agama dan negara harus lindungi karena itu keberlanjutan kita sebagai manusia. Di negeri kita tidak ada kepedulian itu. Pak Busyro (Pimpinan Pusat Muhammadiyah), saya menangis karena saya tahu. Di Pangandaran dulu (produksi) lobster 2 ton, ikan 30 ton sehari. (Sekarang) di tengah laut ikannya diambilin, bibit lobsternya diambilin, ya hilang. Kita mau ke mana?" kata Susi Pudjiastuti sambil mengusap air mata yang menetes, Dalam diskusi 'Rembug Nasional Muhammadiyah: Ancaman Atas Kedaulatan Sumber Daya Laut', Jumat (24/7).

ADVERTISEMENT

Tak Cuma Lobster, Semua Akan Mati

"Benarkah? Ya pasti benar. Kita semua juga akan mati," ungkap Susi Pudjiastuti dalam cuitannya via Twitter miliknya @susipudjiastuti seperti dikutip, 12 Desember 2019.

Pernyataan ini dilontarkan Susi Pudjiastuti, menanggapi klaim Edhy Prabowo yang menyebut benih lobster apabila tidak dibesarkan atau dibudidayakan, dia akan mati.

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Rabu (25/11) dini hari. Diduga, ia ditangkap terkait kasus ekspor benih lobster. Ikuti perkembangan selanjutnya dalam collection ini.