Profesi Bankir Dianggap Tak Menarik oleh Milenial?

26 Maret 2019 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pekerjaan di dunia perbankan sempat beken pada masa 1990-an. Akan tetapi kini pekerjaan sebagai seorang bankir ternyata tak terlalu dilirik oleh milenial.
ADVERTISEMENT
Hal itu diakui Direktur IT dan Operasional BRI, Indra Utoyo. Menurutnya, kini kebanyakan milenial lebih memilih pekerjaan selain menjadi bankir, misalnya dokter gigi.
"Bahkan ada penelitian yang menunjukkan kalau milenial itu kalau bisa memilih lebih pilih jadi dentist ketimbang banker,” katanya kepada kumparan, Selasa (26/3).
Akan tetapi selaras dengan itu, pihak bank mulai beralih ke digitalisasi. Tak terkecuali BRI yang kini mulai menggencarkan kekuatan digitalnya.
Hal ini, katanya, jadi salah satu hal yang juga bisa menarik kalngan milenial agar tertarik masuk ke dalam bank. "Ini makanya kita sekarang sudah mulai masuk ke dalam layanan digital. Agar tetap relevan. Dengan digitalisasi ini memang pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya administratif itu tergerus oleh teknologi," katanya.
ADVERTISEMENT
Indra juga mengaku bahwa tergerusnya pekerjaan administratif tadi membuat beberapa gerai cabang bank tutup. Misalnya, gerai teras BRI di sejumlah titik yang saat ini sudah mulai tidak befungsi lagi.
Selain itu, President The Asia Banker, Emmanuel Daniel, juga menyatakan bahwa posisi bankir akan terganti oleh sistem digital. Hal itu melihat dari China yang sudah memulai sistem digital terlebih dahulu.
Dia pun membandingkan jumlah transaksi digital yang dilakukan China dan Amerika Serikat. “Contohnya Alibaba itu mereka lakukan transaksi per hari capai 120 transaksi tiap detik dibandingkan dengan transaksi visa dan mastercard yang hanya 38 transaksi tiap detik,” katanya.
Karena itu, dia memperkirakan ke depan para bankir milenial akan jauh lebih tertarik pada layanan digital. Untuk itu, dia meminta agar perbankan melihat ini sebagai kebutuhan konsumen.
ADVERTISEMENT