Populer: Arcandra Puji Investasi Warren Buffet dan Klarifikasi Putra Siregar

1 Agustus 2020 6:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik PS Store, Putra Siregar. Foto: Instagram/@putrasiregarr17
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik PS Store, Putra Siregar. Foto: Instagram/@putrasiregarr17
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama sepekan ini berbagai berita ekonomi dan bisnis ramai diperbincangkan, salah satunya mengenai Putra Siregar, pemilik toko handphone PS Store yang oleh Bea Cukai diduga menjual barang ilegal.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelasnya, berikut kumparan sajikan berita populer pada Jumat (31/7):

Arcandra Tahar Komentari Investasi Warren Buffet

Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Arcandra Tahar, mengomentari keputusan Warren Buffet yang berinvestasi di sektor energi.
Menurut mantan Wakil Menteri ESDM itu, Buffet adalah seorang investor hebat dengan strategi investasi yang sering anomali dengan perilaku investor besar lainnya di dunia. Namun dengan strategi investasinya yang berbeda itu, Buffet terbukti berhasil mengembangkan asetnya jauh melebihi investor saham lainnya.
“Dengan kelihaiannya itu juga Buffet selalu tercatat dalam lima besar orang terkaya di dunia versi Forbes selama bertahun-tahun. Belajar dari strategi investasi Buffet, setidaknya ada lima hal yang menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi,” tulis Arcandra dalam akun Instagramnya, Jumat (31/7).
Mantan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Pertama, investasi harus dilakukan pada sektor yang benar-benar dipahami oleh investor. Arcandra mengibaratkan investasi sebagai sebuah pertempuran, sehingga investor harus paham dan menguasai medan untuk menjamin kemenangan.
ADVERTISEMENT
Kedua, Arcandra mengingatkan agar investor tidak berkompromi terhadap kualitas bisnis. Fundamental aset menjadi aspek utama dalam memutuskan investasi. Ketiga, ketika membeli saham rencanakan bahwa investasi itu adalah selamanya, bukan untuk mendapatkan untung sesaat.
“Pelajaran investasi keempat dari Buffet adalah melakukan diversifikasi investasi bisa berisiko. Peluang tidak setiap waktu datang. Karena itu setiap kesempatan emas harus benar-benar dapat optimalkan,” ujarnya.
Waren Buffett dan Bill Gates Foto: Shanon Stapleton/Reuters
Kelima, setiap investor harus memahami bahwa harga saham dari sebuah perusahaan bukan lah nilai dari perusahaan itu. Karenanya penting untuk memahami kinerja dari perusahaan tersebut sebelum investasi.
Belum lama ini, Buffett melalui perusahaan investasinya, Berkshire Hathaway, dikabarkan telah menjalin kesepakatan transaksi pembelian aset Dominion Energy senilai USD 10 miliar. Menurut Arcandra, ini merupakan langkah strategis pertama yang dilakukan Buffet sejak terjadinya pandemi COVID-19 dan jatuhnya saham-saham di seluruh dunia sejak Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kesepakatan itu, Berkshire Hathaway Energy akan mengakuisisi 100 persen Transmisi Energi Dominion, Questar Pipeline dan Transmisi Gas Carolina dan 50 persen Sistem Transmisi Gas Iroquois. Berkshire juga akan mengakuisisi 25 persen dari Cove Point LNG, fasilitas ekspor-impor dan penyimpanan untuk gas alam cair, salah satu dari hanya enam di Amerika Serikat.
Arcandra Tahar menilai, strategi investasi Buffet ke sektor energi, khususnya midstream gas, sangat menarik. Dengan pengalaman panjang dan keputusan investasi yang pastinya matang, dia yakin bukan sebuah kebetulan jika Buffet memilih menanamkan investasi besarnya di sektor midstream gas.

Klarifikasi Putra Siregar

Putra Siregar selama sepekan ini ramai mengisi timeline berita maupun media sosial. Putra yang merupakan pemilik toko handphone PS Store diduga oleh Bea Cukai menjual barang ilegal.
ADVERTISEMENT
Bea Cukai kanwil DKI Jakarta menemukan dugaan pelanggaran perdagangan smartphone ilegal milik PS Store. PS Store merupakan salah satu penjual smartphone terkenal terkenal di Indonesia.
Kasi Bimbingan Kepatuhan dan Kehumasan Bea Cukai Kanwil DKI Jakarta, Ricky M Hanafie menjelaskan, penyelidikan dan penyidikan telah dilakukan sejak tahun 2019. Lalu pada 23 Juli 2020 kemarin, Pemilik PS Store, Putra Siregar telah resmi sebagai tersangka.
Dalam akun YouTube Deddy Corbuzier yang ditayangkan Rabu (29/7), Putra Siregar mengatakan dirinya pernah ditangkap oleh Bea Cukai tapi pada 2017 lalu. Saat itu, dia berurusan dengan lembaga tersebut karena diduga menyelundupkan handphone ilegal.
"Ditangkap? Buktinya saya di luar," katanya dia saat ditanya Deddy dikutip kumparan, Kamis (30/7).
Pemilik PS Store, Putra Siregar. Foto: Instagram/@putrasiregarr17
Deddy lantas menegaskan lagi soal pemberitaan sejak kemarin yang menyebut Putra Siregar ditangkap Bea Cukai. Tapi, pemilik PS Store membantahnya dan menegaskan dirinya tidak pernah menipu.
ADVERTISEMENT
"Pernah tapi 2017, tapi saya enggak pernah nipu, prinsipnya enggak mau rugi. Itu (ditangkap) Kepabeanan karena terindikasi, diduga, barang yang saya beli belum selesai pabeannya," lanjutnya.
Sejak kejadian itu juga, Putra Siregar juga mengaku bahwa tidak pernah lagi memiliki rekening pribadi. Fakta ini, kata dia, jarang banyak diketahui orang.
"Saya bolak-balik tuh melengkapi apa-apanya ke Bea Cukai. Nitip uang, jadi kalau saya merugikan negara, uangnya sudah ada di situ. Bahkan rumah dan rekening saya, aset saya," kata dia.
Dia juga menceritakan bisnis penjualan handphone dimulai pada 2017 lalu. Saat itu, handphone yang dijual adalah barang bekas, tapi dia menegaskan tidak ada barang ilegal.
Setelah itu, dia menjual handphone edisi baru dengan garansi resmi hingga saat ini. Dalam menjual barangnya, Putra Siregar selalu berprinsip harga yang jual merakyat tapi kualitas pejabat.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak bisa maksa follower percaya saya, tapi saya katakan yang sejujurnya. Saya salah 2017, tapi saya udah nitip uang kalau saya salah. Tapi kenapa kok muka saya dipampangin? Saya tanya mereka (Bea Cukai), mereka jawab 'oh ini di luar kendali, ini humas kita'. Tapi saya enggak mau judge. Ini kan framing seolah-olah baru ditangkap," tuturnya.