Peternak Khawatir Daging Kerbau India Bisa Merusak Pasar Daging RI

14 September 2017 11:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging kerbau impor tiba di Pasar Jatinegara. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging kerbau impor tiba di Pasar Jatinegara. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah sejak 2 tahun terakhir rutin mengimpor ratusan ribu ton daging kerbau beku dari India. Daging kerbau impor digunakan untuk menambah ketersediaan stok daging masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, harga yang ditawarkan juga cukup murah, yaitu Rp 80.000/kg. Hasilnya, peternak khawatir peredaran daging kerbau impor India dapat merusak pasar daging sapi lokal yang saat ini dibanderol dengan harga Rp 120.000/kg.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memang telah membuka keran impor daging kerbau India kepada Perum Bulog. Jumlahnya cukup besar, misalnya di tahun 2016 jumlah alokasi impor mencapai 100.000 ton dengan realisasi sekitar 59.000 ton. Sedangkan di tahun 2017, Kemendag kembali membuka impor daging kerbau sebanyak 70.000 ton sampai Maret 2017 ditambah 30.000 ton hingga akhir tahun ini.
"Yang menjadi persoalan kita daging impor ini beku. India kualitas oke dan bagus tetapi persoalannya konsumen kita pemakan daging segar atau hot meat," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf dia kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (14/9).
ADVERTISEMENT
Rochadi menjelaskan daging kerbau impor asal India sekarang mampu menekan pergerakan harga daging sapi lokal. Bahkan kondisinya sekarang, harga daging kerbau impor justru naik dan siap menyalip harga daging sapi lokal.
Daging Kerbau beku asal India (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging Kerbau beku asal India (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Dia menambahkan selama 2 tahun terakhir, harga daging sapi lokal tetap berada di posisi Rp 120.000/kg. Hitungannya adalah berat harga bobot hidup sapi di peternak Rp 42.000/kg dan karkas atau daging plus tulang di penjagal Rp 47.000/kg.
"Pergeseran daging beku ini sulit sehingga daging beku ini dicairkan menjadi daging segar. Ini jadi naik harganya dari Rp 80.000/kg menjadi Rp 100.000/kg. Jadi artinya yang bergeser dan naik ini daging impornya," imbuhnya.
Seharusnya secara hitung-hitungan, harga daging sapi lokal tiap tahunnya naik 5-10%. Namun hingga saat ini, harga daging sapi lokal sama sekali tidak bergerak karena pasar lesu dan lebih memilih daging kerbau impor India.
ADVERTISEMENT
"2-3 tahun ini harga bertahan seharusnya naik normatif 5-10%," sebutnya.