Pertamina Setor Dividen Rp 7,95 Triliun ke Pemerintah

31 Mei 2019 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Penyaluran bahan bakar di SPBU Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
com-Penyaluran bahan bakar di SPBU Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) menyerahkan dividen 2018 sebesar Rp 7,95 triliun ke pemerintah. Besaran dividen ini setara dengan 22 persen dari laba bersih perseroan. Setoran dividen ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina yang digelar pagi ini, Jumat (31/5).
ADVERTISEMENT
RUPS juga menyetujui laporan keuangan 2018 yang telah diaudit. Sepanjang 2018, Pertamina berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 57,93 miliar atau setara Rp 839,5 triliun (kurs USD 1: Rp 14.500). Angka ini naik 26 persen dibanding pendapatan 2017 sebesar USD 46 miliar.
“Jadi untuk 2018 Pertamina mencatatkan laba bersih USD 2,53 miliar atau Rp 35,99 triliun. Itu agenda utamanya memperoleh persetujuan pada RUPS,” ungkap Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (31/5).
Ilustrasi SPBU Pertamina Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pahala mengatakan, pertumbuhan pendapatan ditopang naiknya penjualan minyak mentah dan kenaikan harga minyak. Sepanjang 2018, Pertamina berhasil memproduksi minyak dan gas sebesar 921,36 MBOEPD atau naik 33 persen dibandingkan 2017 yang sebesar 693 MBOEPD.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dari sisi lifting minyak mentah dan gas, produksi tercatat sebesar 757,26 MBOEPD atau naik 36 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 556,33 MBOEPD. Lalu tambahan cadangan migas pada 2018 mencapai 426,25 MMBOE atau 36 persen lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Sedangkan di sektor pengolahan minyak, kemampuan kilang Pertamina untuk menghasilkan produk yang bernilai (yield valuable product) tercatat naik menjadi 79,57 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 78,13 persen.
com-SPBU Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
Sepanjang 2018, pengolahan minyak mentah tercatat mencapai 333,28 juta barel atau naik 4 persen dibandingkan 2017 yang sebesar 320,50 juta barel.
Di bidang pemasaran, volume penjualan mengalami kenaikan 4,5 persen pada 2018 menjadi sebesar 86,5 juta KL dibandingkan pada 2017 yang sebesar 82,76 juta KL.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penjualan gas mencapai 1.122,62 ribu BBTU dan transportasi gas mencapai 777,01 BSCF. Keduanya naik 2 persen dibandingkan realisasi 2017.
Suasana saat RUPS Pertamina. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Setoran Dividen Turun
Besaran dividen Pertamina Rp 7,95 triliun tersebut turun 7,6 persen dibanding dividen tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,56 triliun.
"Dividen tahun lalu itu besarnya Rp 8,56 triliun, sedikit menurun karena kalau kita melakukan re-statement di 2018 ini yang kalau 2017 (laba) USD 2,54 miliar, tahun 2018 USD 2,53 miliar," ungkap Pahala.
Sehingga menurut Pahala, jika dilihat dari persentase, jumlah dividen yang disetorkan tahun ini sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh dengan tahun lalu. Dividen yang disetorkan pada tahun ini sebesar 22 persen dari laba bersih. Sedangkan selama ini porsi dividen yang dibayar Pertamina berkisar antara 22 persen hingga 25 persen dari laba bersih.
ADVERTISEMENT
Menurut Pahala, salah satu pertimbangan pembayaran dividen dengan kisaran porsi tersebut karena perseroan masih membutuhkan investasi yang cukup besar. Tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal atau capex mencapai USD 5,7 miliar.
"Dividen yang dibayarkan 22 persen karena kebutuhan investasi cukup besar. Seperti misalnya di tahun ini 2019 menargetkan capex USD 5,2-5,7 miliar. Itu kurang lebih Rp 80 triliun," tandasnya.