Penurunan Tarif Tol bagi Truk Logistik Diklaim Ampuh Menekan Inflasi

26 Maret 2018 21:31 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah saat ini tengah menyusun skema penurunan tarif tol yang ditargetkan berlaku dalam waktu dekat. Ide ini muncul setelah Presiden Joko Widodo mendengar keluhan langsung dari para pengemudi angkutan logistik.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, usulan penurunan tarif tol terutama bagi truk logistik diharapkan mampu memberikan efek positif bagi perdagangan. Misalnya menekan inflasi yang disebabkan oleh ongkos logistik yang terlalu mahal.
"Bisa (menurunkan inflasi) ya tapi melalui perdagangan," ujar Darmin saat ditemui di Kantornya, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (26/3).
Darmin menargetkan skema penurunan tarif tol akan rampung minggu ini. Pemerintah masih mempertimbangkan beberapa hal sebelum draft skema penurunan tarif tol diserahkan kepada Jokowi. Misalnya perpanjangan lama konsesi tol bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), penyederhanaan golongan kendaraan yang masuk ke tol, sampai keberatan BUJT terhadap truk logistik bermuatan lebih (overload) yang kerap bikin rusak jalan.
"Iya itu nanti termasuk yang dibicarakan seperti apa," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan ada sejumlah skema yang tengah dibahas pemerintah terkait dengan penurunan tarif tol. Misalnya memperpanjang masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dari rata-rata 35 sampai 40 tahun menjadi 50 tahun. Hal ini sesuai dengan PP No. 30 Tahun 2017.
"Pak Menko (Darmin Nasution) kita laporkan bahwa hampir semua (ruas tol) kita perpanjang kalau bisa. Makanya 2 instrumen tadi. Memperpanjang konsesi dan membuat kluster. Kluster ini konsesinya dari 35 tahun menjadi 50 tahun, 40 tahun menjadi 50 tahun, 45 tahun menjadi 50 tahun. Jadi coba semua dimentokkan jadi 50 tahun," ungkap Basuki ditemui di tempat yang sama.
Darmin Nasution (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Darmin Nasution (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Di sisi yang lain, pemerintah juga mengusulkan agar jumlah golongan kendaraan di tol disederhanakan dari 5 menjadi 3 golongan saja. Usulan terbaru dari Basuki adalah kendaraan golongan 2 dan 3 akan digabung menjadi 1 golongan yaitu golongan 2. Sedangkan kendaraan golongan 4 dan 5 juga digabung menjadi 1 yaitu golongan 3.
ADVERTISEMENT
"Ini kami akan buat satu lagi exercise yang belum kami bikin. Golongan 2-3 jadi satu kluster, golongan 4-5 jadi satu kluster," imbuhnya.
Usulan menurunkan tarif tol bagi kendaraan logistik terbilang ekonomis mengingat jumlah kendaraan logistik atau kendaraan bergandar yang masuk ke tol jumlahnya tak sebanyak kendaraan golongan 1 yang mencakup kendaraan pribadi dan bus. Hanya saja pertimbangan lainnya adalah keluhan yang disampaikan BUJT terhadap kendaraan logistik yang kerap bikin tol cepat rusak karena mengangkut beban berlebih atau overload.
"Selain tarif tadi kita juga disarankan untuk menerapkan membuat over dimension dan overload, jadi truk-truk yang over dimension dan overload harus juga tidak dibiarkan masuk (tol) karena truk-truk besar ini walaupun dia kecil menyumbang 3 hal kerusakan, kemacetan, dan kecelakaan karena dia overload," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Mengenai ruas tol mana saja yang tarifnya akan diturunkan, Basuki mengaku masih menyusunnya. Saat ini menurutnya baru 1 ruas tol yang sudah memastikan adanya penurunan tarif yaitu Tol Ngawi-Kertosono.
"Yang jelas ini Ngawi-Kertosono," sebutnya.
Sebelum skema ini difinalkan, Basuki akan mengundang para pengusaha logistik, BUJT dan kementerian teknis terkait. Setelah final, draft skema penurunan tarif tol akan diserahkan kepada Jokowi.
"Selain ini, dalam diskusi tadi besok saya akan undang juga para asosiasi untuk didiskusikan sebelum saya laporkan pada Presiden, nanti baru difinalkan. Ini juga permintaan Bu Rini (Menteri BUMN) sebagai investor. Jadi selama ini dia bertanya, kenapa truk kok paling kecil masuknya sehingga tidak sesuai dengan business plan," jelasnya.
ADVERTISEMENT