Pengusaha Tekstil Minta Diskon Listrik, Apa Kata Erick?

24 Maret 2020 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona yang menyebar luas di Indonesia memukul industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Untuk menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan agar Tunjangan Hari Raya (THR) bisa dibayar, pengusaha tekstil minta beberapa insentif, salah satunya diskon listrik.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku ikut prihatin dengan kesulitan yang dihadapi industri saat ini. Untuk insentif yang diminta mereka, Erick menuturkan kebijakan tersebut sepenuhnya berada di Kementerian Keuangan.
Dia meminta pengusaha bersabar. Tak hanya masalah listrik, keringanan bunga kredit bagi UMKM pun sudah disampaikan Erick ke Kementerian Keuangan.
Dia juga mengaku sudah perintahkan bank-bank BUMN turunkan suku bunganya untuk UMKM terdampak dan izinnya tengah diproses Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kalau masalah listrik, Telkom segala, itu kita tunggu keputusan. Yang pasti dengan keadaan seperti ini, kami mengerti kesulitan pengusaha, karena itu bank-bank Himbara kemarin sudah rapat Sabtu, untuk melakukan tadi stimulus seperti apa yang bisa kita bantu," katanya dalam konferensi pers online, Selasa (24/3).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa mengatakan pihaknya memastikan industri ini masih berjalan dan masih memantau kondisi pabrik-pabrik yang anggota API, termasuk kondisi keuangan mereka. Meski begitu, dia mengakui PHK para buruh jadi hal dilematis.
"Sampai saat industri tekstil yang kita pantau masih berjalan full, tapi tiap minggu dan hari perubahannya cukup cepat. Kita lihat pangsa market dalam negerinya sampai mana. Ini sepanjang kemampuan teman-teman cashflow-nya sampai sejauh mana. Memang PHK ini yang dilematis. Kita anggota API sangat menghindari terjadinya PHK," kata dia Senin (23/3).
Ilustrasi pabrik tekstil. Foto: Getty Images
Jemmy mengatakan, PHK adalah opsi terakhir yang diambil jika tak memungkinkan menjalankan bisnis ini di tengah masifnya penyebaran virus corona.
Disinggung soal pembagian THR buruh, Direktur Utama PT Dhanar Mas Concern ini mengungkapkan bakal sekuat tenaga memberikannya tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya. Syaratnya, pemerintah harus memberikan keringanan bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Insentif yang diminta di antaranya penundaan membayar listrik hingga enam bulan ke depan. Mereka juga meminta diskon tarif listrik pada jam-jam tertentu, misalnya pukul 22.00-06.00 waktu setempat. Lalu cicilan giro mundur jadi 12 bulan.
Pun dengan penggunaan gas sebagai bahan baku atau bahan bakar. Jemmy menyambut baik penurunan harga gas menjadi USd 6 per MMBTU, tapi dia ingin satuan dolar Amerika Serikatnya dipatok sekitar Rp 14 ribu, tidak ikut anjlok seperti saat di level Rp 16 ribu.