Pengelola Minta Bioskop di Jabodetabek Beroperasi, di Daerah Tak Ada Filmnya
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Ketua Umum DPP Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin, menyambut baik bioskop buka. Hanya saja, kalau di daerah saja yang boleh buka maka ada persoalan tidak adanya film.
"Ada di daerah yang buka, Semarang tuh sudah buka, boleh, tapi kan enggak bisa kita buka. Eh filmnya dari mana? Orang enggak ada filmnya," kata Djonny saat dihubungi, Senin (6/9).
Djonny mengungkapkan bioskop yang seharusnya dibuka dulu adalah yang berlokasi di Jabodetabek . Sehingga setelah itu film yang ditayangkan di Jabodetabek bisa diteruskan untuk bioskop di daerah.
"Film kan semuanya ada di Jakarta, kalau Jabodetabek itu buka baru di daerah bisa disuplai, kalau enggak ada film apa yang dibuka (di daerah). Jadi kita tunggulah Jabodetabek, Jakarta itu induknya, di situ parameternya," ujar Djonny.
Djonny menjelaskan orang film tidak mau filmnya tayang lebih dulu di daerah setelah itu baru di Jakarta. Untuk itu, ia menegaskan bioskop di Jabodetabek harus dibolehkan beroperasi dulu.
ADVERTISEMENT
Djonny merasa apabila bioskop di Jabodetabek dibuka, maka film dari Amerika Serikat pasti masuk. Sementara film dari Indonesia akan menyusul.
"Orang film enggak mau main di Semarang dulu, baru sebulan lagi di Jakarta, ah itu turun peminat penontonnya. Itu yang saya katakan mana porsi pemerintah saya enggak ngerti suka-suka dia," ungkap Djonny.
"Jadi bioskop (level) 3 enggak boleh buka tapi daerah ya terserahlah, yang penting Jakarta dulu, Jabodetabek itu penting karena market film 50 sampai 60 persen di situ," tambahnya.