Pencairan Dana Nasabah Jiwasraya Jadi Angin Segar Bagi Ekonomi Nasional

31 Maret 2020 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Asuransi Jiwasraya. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asuransi Jiwasraya. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Per hari ini, Selasa (31/3), PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mulai mencicil pembayaran polis ke nasabahnya yang sempat tertunda pada 2018 karena perusahaan gagal bayar. Sebanyak 15 ribu nasabah tradisional mulai menerima hak mereka dengan total klaim Rp 470 miliar.
ADVERTISEMENT
Pencairan yang dilakukan hari ini sesuai dengan janji Jiwasraya dan Kementerian BUMN, yakni pada akhir Maret 2020.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, menilai apa yang dilakukan Jiwasraya mesti disambut baik. Sebab perusahaan bisa memenuhi janjinya di tengah kondisi ekonomi nasional yang terdampak virus corona.
Kata Piter, pencairan polis nasabah memberikan optimisme dan kepercayaan bahwa dunia asuransi Indonesia perlahan tapi pasti terus menunjukkan perbaikan. Tak hanya bagi asuransi saja, namun langkah pencairan dana nasabah Jiwasraya juga menjadi angin segar bagi ekonomi nasional yang kini sedang menghadapi dampak pandemi corona.
Meski masih ada banyak nasabah lain yang dalam antrean untuk menerima pencairan polis, namun pencairan tahap pertama ini menjadi angin segar bagi dunia asuransi nasional.
ADVERTISEMENT
"Kita menyambut baik pencairan dana nasabah Jiwasraya ini. Pencairan ini setidaknya bisa menahan ketidakpercayaan pada industri asuransi," kata Piter dalam keterangan tertulis, Selasa (31/3).
Piter Abdullah. Foto: Facebook/ @Piter Abdullah
Piter menilai, memang membutuhkan waktu bagi Jiwasraya untuk bangkit sepenuhnya usai munculnya kasus beberapa waktu lalu. Masih ada PR mengenai dana nasabah lain yang mesti segera dicairkan. Namun setidaknya, pencairan tahap pertama ini menandakan bentuk tanggung jawab dan itikad baik perusahaan untuk menyelesaikan kewajibannya kepada klien.
Piter optimistis jika seluruh pencairan dana berlangsung lancar maka kepercayaan publik akan kembali sepenuhnya. Dengan begitu, industri asuransi nasional bisa pulih.
"Kita harapkan pencairan ini kemudian berlanjut sehingga semua klaim nasabah bisa dibayarkan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan alasan nasabah tradisional yang dipilih karena jumlah klaimnya relatif kecil. Sebab, dana yang disediakan tak banyak.
ADVERTISEMENT
Adapun dana yang diambil untuk membayar 15 ribu nasabah tradisional ini berasal dari aset-aset finansial yang masih dimiliki perusahaan. Aset-aset tersebut ada yang direpokan dan sisanya sebesar Rp 470 miliar dibayarkan ke nasabah.
Untuk sisa nasabah tradisional dan pemegang produk saving plan akan dibayarkan juga. Hanya saja, saat ini masih dibahas besarannya, jangka waktu, dan skema pembayarannya oleh perusahaan, pemegang saham, dan regulator.