Pemerintah Dorong Ekspor Makanan Halal untuk Perbaiki Defisit

3 Januari 2019 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi produk halal. (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produk halal. (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persoalan defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) dinilai masih akan terus membayangi perekonomian Indonesia. Saat ini, salah satu yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan menggenjot ekonomi syariah.
ADVERTISEMENT
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan ekspor seperti industri makanan halal menjadi peluang untuk mengoptimalkan perdagangan produk syariah.
"Karena kami juga ingin nantinya salah satunya yaitu dalam rangka mengurangi CAD, kami ingin makin banyak ekspor yang berasal dari syariah. Kalau kita sekarang kan masih net importir, akan memperberat CAD," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Kamis (3/1).
Menurut Bambang yang juga menjadi Sekretaris Dewan Pengarah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim menjadi salah satu keunggulan untuk mendorong sektor syariah.
Dia mengakui untuk bersaing di sektor ekonomi dan keuangan syariah dengan dengan negara lain yang sudah lebih unggul sangat tidak mudah. Butuh kerja keras dan kerja sama dari seluruh kalangan.
ADVERTISEMENT
Sektor syariah domestik yang saat ini dinilai sangat berpotensi untuk diekspor adalah makanan. Menurut Bambang, industri makanan di Indonesia tinggal didorong dengan sertifikasi halal.
"Yang akan didorong secara maksimal adalah produk makanan, karena Indonesia sendiri di luar produk halal industri manufaktur terkuatnya adalah pengelolaan makanan minuman. Ini tinggal diperkuat dengan sertifikasi halal," jelasnya.
Berdasarkan data Bappenas, produk halal Indonesia yang berhasil diekspor ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) hingga saat ini baru 10,7 persen dari total yang diproduksi. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan negara lain yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Adapun pangsa ekspor produk halal Indonesia tersebut masih di bawah Malaysia yang sebesar 13,8 persen, Uni Ermirat Arab yang sebesar 13,6 persen, dan Arab Saudi yang sebesar 12 persen.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, pangsa ekspor produk halal Indonesia berada di atas Turki yang sebesar 10,5 persen, Qatar sebesar 4,6 persen, dan Iran yang sebesar 3,4 persen.