OJK Optimistis Kredit Bank Tumbuh karena BI Pangkas Suku Bunga
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate sebesar 25 bps jadi 5,5 persen. Penurunan suku bunga acuan ini menjadi angin segar untuk mendorong sektor konsumsi, salah satunya kredit perbankan.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, dengan penurunan kembali suku bunga acuan, dia optimistis kredit perbankan bisa tumbuh 12 persen, sesuai dengan target yang dipasang awal tahun ini.
"Bisa (target terkejar) akhir tahun 12 persen (dengan) bisa atas bawah 1 persen," kata dia saat ditemui di JCC, Jakarta, Jumat (22/8).
Kredit perbankan bisa tergenjot, kata dia, karena dengan adanya penurunan suku bunga acuan biasanya langsung diikuti oleh penurunan suku bunga penjamin simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dengan begitu, penurunan dalam penghimpunan dana (cost of fund) juga bakal terjadi.
Dengan menurunnya cost of fund maka perbankan akan lebih leluasa menurunkan suku bunga kreditnya. Sebab margin bunga keuntungan masih tetap terjaga. Jika penurunan suku bunga kredit lebih cepat, maka akan menjadi sinyal bagi dunia usaha untuk menyerap modal dari kredit perbankan. Jika suku bunga kredit makin rendah, bisa menggairahkan investasi di industri lain yang membutuhkan pembiayaan murah.
ADVERTISEMENT
"Dengan asumsi margin yang sama, suku bunga kredit bisa turun karena cost of depositonya turun," ucapnya.
Berdasarkan data uang beredar BI pada Juni 2019 suku bunga kredit tercatat 10,73 persen, turun 3 bps dibandingkan pada bulan sebelumnya. Adapun rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan yang turun jadi 6,76 persen dari sebelumnya 6,82 persen. Kemudian tenor 6 bulan turun ke 7,26 persen dari sebelumnya 7,31 persen.
ADVERTISEMENT
"Tapi untuk deposito berdurasi 3 bulan nunggu jatuh tempo untuk suku bunga disesuaikan. Tapi kebanyakan deposito kita mayoritas jangka waktu pendek 1 bulan. Dan ini kita harapkan segera bisa direspons dengan penurunan suku bunga," tandasnya.