Musim Jual Beli Bank: BCA Beli Rabobank, Bangkok Bank Akuisisi Permata

13 Desember 2019 8:34 WIB
comment
20
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jual beli (akuisisi) bank di Indonesia tengah marak jelang penghujung 2019. Terbaru, ada dua bank besar yang ada di Indonesia yang terlibat dalam akuisisi perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Permata Tbk (BNLI).
ADVERTISEMENT

BCA Beli Rabobank

Berdasarkan situs keterbukaan bursa (IDX), Kamis (12/12), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan rencana akuisisi PT Bank Rabobank Indonesia.
BCA bersama anak perusahaannya, BCA Finance, bertindak sebagai pembeli menandatangani kontrak pembelian dengan pemilik saham Rabobank Indonesia atau bertindak sebagai para penjual.
Para penjual tersebut adalah Cooperatieve Rabobank UA, PT Aditirta Suryasentosa, PT Antarindo Optima, PT Antariksabuana Citanagara, dan PT Mitra Usaha Kencana Sejati.
BCA dan anak usahanya akan membeli seluruh saham Rabobank Indonesia atau setara 3.719.070 lembar saham yang dikuasai oleh para penjual. Total nilai transaksi mencapai Rp 397 miliar.
"Nilai perkiraan rencana transaksi adalah Rp 397 miliar. Nilai tersebut akan dilakukan penyesuaian dengan memperhitungkan pendapatan atau kerugian Rabobank Indonesia pada saat tanggal penyelesaian Rencana Transaksi (transaction closing)," tulis keterangan BCA seperti dikutip kumparan.
ADVERTISEMENT
Tujuan akusisi tersebut, dikatakan guna mendukung pengembangan usaha eksisting anak usaha BCA. "Perseroan akan mengkaji kemungkinan penggabungan/merger antara bank yang akan diambil alih tersebut dengan entitas anak BCA yang lain," sebutnya.

Bangkok Bank Beli Bank Permata

Aksi akusisi juga terjadi pada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) terhadap saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) di sektor keuangan.
Keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/12) menyebut, akuisisi atau pengambilalihan dilakukan melalui penandatangan Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) pada 12 Desember 2019 antara Astra International, Standard Chartered, dan Bangkok Bank.
Ridha DM Wirakusumah, Direktur Utama PermataBank Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan
Presiden Direktur Bank Permata, Ridha DM Wirakusumah menyambut baik transaksi pengambilalihan saham tersebut.
ADVERTISEMENT
“Atas nama seluruh manajemen dan karyawan, kami menyambut baik pemberitahuan dari para pemegang saham kami bahwa Bangkok Bank akan menjadi pemegang saham mayoritas Bank Permata setelah transaksi diselesaikan," ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Kamis (12/12).
Menurutnya, akuisisi ini akan memberi peluang bagi Bank Permata dalam memanfaatkan keahlian serta jaringan luas Bangkok Bank dalam bisnis korporat dan Usaha Kecil Menengah (UKM), hubungan kerja sama dengan korporasi terbesar di Thailand serta jaringan regionalnya.
"Bangkok Bank merupakan salah satu bank terbesar di Thailand dengan jaringan yang luas, kemampuannya di lintas pasar utama Asia akan saling melengkapi penawaran kami dan membawa nilai tambah yang signifikan bagi klien dan nasabah Bank Permata,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Bank Permata membukukan laba bersih Rp 1,1 triliun pada kuartal III 2019, meningkat 121 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Astra International dan Standard Chartered sebagai pemilik akan menjual seluruh saham mereka di Bank Permata kepada Bangkok Bank. Mereka masing-masing memiliki sebesar 44,56 persen atau mewakili 89,12 persen saham dari modal yang telah ditempatkan dan disetor di Bank Permata.
Harga pembelian adalah sebesar 1,77 x BV Bank Permata berdasarkan nilai buku yang terakhir yang diterbitkan oleh Bank Permata sebelum penyelesaian transaksi.
Nilai buku Bank Permata pada 30 September 2019 menyebut harga pembelian per saham sebesar Rp 1.498. Pembayaran dilakukan secara tunai pada saat penyelesaian transaksi selambat-lambatnya 12 bulan setelah tanggal CSPA.
ADVERTISEMENT
Bangkok Bank merupakan bank korporasi terbesar di Thailand dengan total aset sebesar USD 105 miliar, beroperasi secara internasional pada 31 lokasi di 14 negara berkembang, termasuk China, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, Vietnam, Inggris, dan Amerika Serikat.
Bangkok Bank memiliki lebih dari 17 juta nasabah retail dan beroperasi di hampir 1.200 cabang.