Minta Penjelasan Soal Wabah PMK, Kementan Surati India

14 Maret 2019 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging kerbau di Pasar Minggu. Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daging kerbau di Pasar Minggu. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian meminta penjelasan kepada pemerintah India atas wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah melanda negaranya. Sebab, Kementan menilai wabah tersebut mengancam kesehatan dan kualitas daging kerbau asal India yang rutin diimpor oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan surat permohonan penjelasan Kementan kepada Pemerintah India, tertulis bahwa pihaknya tengah resah terhadap penyakit ini. Sebagai antisipasi, pihak India diharapkan bisa memberikan penjelasan terkait wabah PMK paling lambat pada 12 Maret 2019 kemarin.
“Untuk menjamin kualitas dari daging kerbau yang diekspor ke Indonesia, kami meminta klarifikasi Anda terkait situasi PMK dan tindakan yang sudah diambil untuk menindak wabah PMK di daerah yang disebut dalam beberapa media,” tulis surat tersebut yang ditandatangani oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita.
Dalam surat itu di bagian lampiran kedua, Kementan juga melampirkan sejumlah pertanyaan untuk melakukan evaluasi terhadap wabah PMK di daging kerbau India. Adapun pertanyaan kontrol tersebut adalah:
Kementan surat India soal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
1. Apakah tindakan karantina diberlakukan pada perusahaan dengan kasus tersebut, sambil menunggu diagnosis akhir? Apa prosedur lain yang diikuti sehubungan dengan kasus yang dicurigai (mis. Kandang ternak)?
2 Harap tunjukkan prosesur pengambilan sampel, pengiriman dan pengujian yang akan digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkonfirmasi keberadaan patogen.
3 Jelaskan tindakan yang akan diambil untuk mengendalikan situasi penyakit di dalam dan sekitar perusahaan di mana wabah dikonfirmasi.
4 Jelaskan secara rinci prosedur pengendalian atau pemberantasan (misal penelusuran menyeluruh, kebijakan pembasmian, pengendalian pergerakan, pengendalian satwa liar, metode pembuangan bangkai dan produk atau bahan yang terkontaminasi) yang akan diambil. Dalam hal vaksinasi darurat, tunjukkan sumber dan jenis vaksin dan berikan perincian tentang skema dan stok persediaan vaksin.
ADVERTISEMENT
5 Jelaskan kriteria dan prosedur yang akan digunakan untuk mengonfirmasi bahwa wabah telah berhasil dikendalikan atau diberantas. Termasuk program pengawasan serologis.
Kementan surat India soal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, peternak lokal sangat khawatir terkait adanya wabah PMK yang melanda Punjab, India. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Teguh Boediyana, mengharapkan agar pemerintah menyetop impor daging kerbau asal India tersebut.
“Kebijakan impor daging kerbau asal India ini dikhawatirkan akan membawa virus PMK ke wilayah Indonesia dan membahayakan pada hewan ternak berkuku genap seperti kerbau, sapi, domba, hingga sapi,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (12/3).
India merupakan negara yang masih berkategori zone based atau belum aman terhadap wabah PMK. Sementara Indonesia sudah masuk kategori negara country based atau aman dari PMK.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan belum khawatir dengan wabah penyakit ini. Sebab, selama ini daging kerbau impor yang datang ke Indonesia bukan berasal dari Punjab. Enggar mengatakan impor daging kerbau sebesar 100 ribu ton sudah diterbitkan pada Januari 2019 lalu dan Perum Bulog ditugaskan melakukan impor.
"Tidak ada masalah impor daging kerbau dari India ini," katanya