Mendag Zulhas Minta BUMD Ikut Jaga Ketahanan Pangan di Daerah

30 Juli 2022 19:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag Zulhas saat bertemu dengan Perhimpunan BUMD Aneka Usaha Seluruh Indonesia (Perdasi). Foto: Perdasi
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Zulhas saat bertemu dengan Perhimpunan BUMD Aneka Usaha Seluruh Indonesia (Perdasi). Foto: Perdasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas mendorong adanya keterlibatan BUMD dalam menjaga ketahanan pangan di daerah. Selain itu, Zulhas juga meminta BUMD untuk mengembangkan penjualan berbasis digital.  
ADVERTISEMENT
Permintaan tersebut disampaikan Zulhas saat menerima Kepengurusan Perhimpunan BUMD Aneka Usaha Seluruh Indonesia (Perdasi) yang dipimpin oleh Pamrihadi Wiraryo. Pamrihadi memastikan pihaknya siap melaksanakan arahan dari Zulhas.
Dalam kesempatan itu, Pamrihadi menyampaikan harapan dari Perdasi agar Kemendag ikut mendorong kepala daerah agar mendukung terbentuknya BUMD Aneka Usaha yang bergerak di bidang pangan.
"Dukungan itu dengan memberikan modal yang cukup untuk melakukan serapan berbagai komoditi pangan dan mendistribusikannya secara merata kepada masyarakat," kata Pamrihadi yang juga menjabat sebagai Dirut Food Station Tjipinang melalui pesan tertulis, Sabtu (30/7).
Selain itu, Perdasi juga menyampaikan beberapa usulan lain kepada Kemendag, di antaranya agar Perdasi diberikan kuota impor untuk komoditi daging, kedelai dan bawang putih. Pasalnya selama ini penyaluran bahan pokok tersebut hanya dilakukan oleh Bulog.  
ADVERTISEMENT
“Berbagai komoditi tersebut masih defisit, karena itu kami mengusulkan agar BUMD diberikan kuota impor sebesar 5 sampai 10 persen dari kuota kebutuhan di masing-masing daerah. Prinsipnya BUMD akan berkomitmen sinergi Kemendag bersama BUMD dalam stabilisasi harga Pangan dan pengendalian inflasi melalui penugasan BUMD untuk intervensi komoditi penyumbang inflasi ke pasar-pasar tradisional,” ungkap Pamrihadi.
Pamrihadi mengungkapkan pihaknya juga meminta Kemendag melibatkan BUMD jika terjadi kelangkaan sejumlah komoditi tertentu di pasaran. Jika perlu, Kemendag bisa menugaskan langsung BUMD untuk melakukan operasi pasar dan pendanaan subsidinya.
 “Selama ini peran operasi pasar dilakukan oleh dinas, namun ada kesulitan dana subsidi," ujarnya.  
Perdasi juga meminta Kemendag memfasilitasi BUMD dalam kegiatan pameran dagang yang diselenggarakan oleh kantor-kantor ITPC dan atdag di luar negeri.  “Jangan lupa, BUMD memiliki tugas mengangkat produk unggulan & UMKM di masing-masing daerah. Karena itu akan lebih baik jika ada pameran dagang ditawarkan terlebih dahulu kepada BUMD," tutur Pamrihadi.  
ADVERTISEMENT
Terakhir, Perdasi mengusulkan sinergi antara Kemendag dan Kemenag untuk memprioritaskan produk dalam negeri terutama BUMD dalam pelayanan jemaah umrah dan haji. 
“Kami mendengar adanya pembahasan antara Kemenag dengan Kemendag agar pada umrah berikutnya catering wajib menggunakan produk di Indonesia. Untuk itu kami akan menyurati kepada kemenag agar memberikan prioritas kepada BUMD untuk memenuhi produk tersebut,” tandasnya.