Masih Marak Aksi Ambil Untung, IHSG Diprediksi Melemah

25 Oktober 2019 7:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan pagi ini. Pelemahan diperkirakan karena ada aksi ambil untung (profit taking).
ADVERTISEMENT
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher Jordan, mengatakan, secara teknikal indikator stochastic bergerak di area oversold dan volume perdagangan mulai turun. Ini mengindikasikan trend pelemahan sudah terbatas sehingga ada potensi mengalami koreksi dalam jangka pendek.
"Hari ini IHSG diprediksi melemah dengan resistance 2 di level 6.387, resistance 1 di level 6.363, support 1 di level 6.293, dan support 2 di level 6.247," kata Dennies dalam risetnya, Jumat (25/10).
Kemarin IHSG ditutup menguat di level 6.339,65 (+1.31 persen), penguatan didorong oleh Misc-IND (+2.25 persen) dan Consumer (+1.98 persen). IHSG ditutup menguat setelah Bank Indonesia memutuskan untuk memangkas suku bunga ke level 5.00 persen memicu masuknya kembali investor ke pasar modal.
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: ANTARA FOTO
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG saat ini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi serta sedang membentuk pola akumulasi sebelum melanjutkan kenaikan. Capital inflow yang tercatat secara year to date masih menunjukkan bahwa IHSG masih menjadi salah satu tujuan investasi dari investor baik dari dalam maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Prediksi hari ini peluang kenaikan masih akan terlihat pada pergerakan IHSG. Rata-rata di 6.187-6.372," ucapnya.
Berikut rekomendasi saham:
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
- PT Sri Isman Rejeki Tbk (SRIL)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Unilever Indonesia (UNVR)
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
- PT HM Sampoerna (HMSP)
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
- PT Astra International Tbk (ASII)
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)