Luhut soal TKA di Bintan: Mereka Melatih Kita dan Buka Lowongan Kerja

2 Juli 2020 20:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Dalam kesempatan itu, Luhut berharap industri pengolahan atau smelter yang memproses menjadi alumina di Kabupaten Bintan bisa mulai beroperasi pada awal 2021.
ADVERTISEMENT
"Proyek ini sudah jalan dan kami harap awal tahun depan sudah mulai produksi," kata Luhut di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (2/7).
Semula proyek tersebut ditargetkan berproduksi pada akhir tahun ini, namun tertunda karena pandemi COVID-19. Industri itu akan mempekerjakan sekitar 20.000 orang, dan sekitar 1.800 hingga 2.000 orang di antaranya adalah tenaga kerja asing, sedangkan yang lainnya adalah pekerja Indonesia.
Tenaga kerja asing didatangkan dari Tiongkok dan Taipei. Saat ini yang sudah mulai bekerja sebanyak 500 orang, dan jumlahnya masih akan berputar dan bertambah.
"Karena dia membangun listrik sampai 1.800 mega watt untuk menggerakkan industri," kata Luhut seperti dilansir Antara.
Pekerja di pabrik aluminium. Foto: Michael Agustinus/kumparan
Saat ini, kata dia, sejumlah anak Indonesia sudah mulai dilatih, bahkan dibangun Politeknik untuk meningkatkan kemampuan pekerja lokal melalui transfer teknologi dari pekerja asing. Pekerjaan dengan teknologi tinggi juga masih banyak dikerjakan pekerja asing, dan seiring transfer teknologi, maka jumlahnya akan terus berkurang, digantikan pekerja Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Mereka datang buat lapangan kerja, membuat nilai tambah, transfer teknologi dan kita dapat uang juga, tentu dia dapat untung juga," kata Luhut.
Menurut dia, industri pengelolaan bauksit menjadi alumina itu adalah bagian proyek penting.
"Karena kita akan mendapatkan produk-produk hilirnya. Apa yang kita dapat nanti bisa sampai pada badan pesawat terbang, bikin baju, bikin bungkusan dari alumunium dan turunannya sangat banyak, sampai alat elektronik," kata Luhut.