Jokowi Suntik Rp 1,2 Triliun ke Pelindo III untuk Bangun Pelabuhan Benoa

6 September 2021 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Maluku, Kamis (25/3). Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Maluku, Kamis (25/3). Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyuntikkan modal Rp 1,2 triliun ke PT Pelindo III (Persero) untuk memperbaiki struktur permodalan perseroan, salah satunya untuk biayai pembangunan Pelabuhan Benoa di Bali.
ADVERTISEMENT
Pelindo III sendiri saat ini dalam proses merger bersama Pelindo I, II, dan IV. Entitas baru BUMN pelabuhan tersebut akan bernama PT Pelabuhan Indonesia.
Suntikan modal itu tertulis dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 92 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Pelindo III yang ditandatangani Jokowi pada 30 Agustus 2021.
"Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagai dimaksud dalam Pasal 1 sebesar Rp 1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar rupiah)," demikian dikutip kumparan, Senin (6/9).
PMN ini bersumber dari APBN 2021. Selain sebagai modal membangun Pelabuhan Benoa, dana ini juga akan digunakan dalam rangka pengembangan pariwisata yang dipegang perseroan.
Suasana di Pelabuhan Benoa Bali. Foto: Muhammad Darisman/kumparan

Pelindo I, II, III, dan IV Siap Merger 1 Oktober 2021

Rencana resmi merger keempat Pelindo ditargetkan 1 Oktober 2021. Pelindo II akan menjadi Perusahaan Penerima Penggabungan. Sementara Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV akan bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.
ADVERTISEMENT
Salah satu visi dari merger ini memang ingin menjadikan Pelindo sebagai operator pelabuhan kelas dunia. Setelah merger resmi dilakukan, Pelindo akan melakukan transformasi demi memenuhi target sebagai operator pelabuhan kelas dunia.
Adapun transformasi tersebut akan dilakukan dengan cara peningkatan standar kualitas operasional pelabuhan dengan memanfaatkan teknologi digital. Bisnis keempat Pelindo yang merger akan dilakukan dalam bentuk klasterisasi atau subholding.