JK Minta Investasi Asing Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

7 Mei 2018 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla di Indonesia-China Business Summit. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di Indonesia-China Business Summit. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) santap malam bersama Perdana Menteri China Li Keqiang beserta sejumlah pengusaha Indonesia dan China. Dalam sambutannya, JK membuka kesempatan masuknya investasi, perusahaan China di Indonesia, dengan memberdayakan tenaga kerja lokal.
ADVERTISEMENT
JK menyatakan, investasi asing dari China di Indonesia harus tetap memprioritaskan tenaga kerja lokal. Investasi asing juga harus menciptakan nilai tambah, memberikan transfer teknologi, menjaga kelestarian lingkungan.
"Peningkatan investasi dengan penekanan memprioritaskan tenaga kerja Indonesia, memberikan nilai tambah bagi industri hulu dan hilir, menjaga lingkungan, memastikan prioritas produk dan layanan prima serta alih teknologi," kata JK di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (7/5).
"Saya ingin menyampaikan harapan dukungan pemerintah Indonesia kepada pemerintah China untuk mewujudkan investasi peningkatan di sektor industri manufaktur, industri pengolahan, ramah lingkungan, dan pembangunan infrastruktur," kata JK.
Selain itu, tambah JK, Indonesia akan meningkatkan promosi produk-produk Indonesia di portal e-Commerce China. Hal tersebut akan dilakukan pemerintah Indonesia dengan tujuan mengurangi defisit perdagangan Indonesia terhadap China.
ADVERTISEMENT
"Di bidang perdagangan, meningkatkan perdagangan dengan tetap mengupayakan neraca perdagangan (meningkat), mengharapkan peningkatan impor Tiongkok atas produk-produk unggulan Indonesia.," ujarnya.
"(Kita akan) meningkatkan promosi produk-produk Indonesia di portal e-Commerce ternama China. hal-hal di atas diharapkan dapat mengurangi defisit Indonesia terhadap China yang pada tahun 2017 mencapai USD 12,7 miliar," jelas JK.