Harga Bawang Merah di Petani Naik Rp 10.000 Per Kg, di Jakarta Tembus Rp 60 Ribu

7 Mei 2020 19:02 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang membersihkan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/3). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang membersihkan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/3). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga bawang merah di petani saat ini menyentuh Rp 32 ribu - Rp 35 ribu per kilogram (kg). Padahal harga wajar bawang merah di tingkat petani Rp Rp 20 ribu - Rp 25 ribu per kg.
ADVERTISEMENT
"Ya produktivitas menurun," kata Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia Juwari kepada kumparan, Kamis (7/5).
Juwari mengatakan kenaikan harga di tingkat petani berdampak terhadap harga di Jakarta. Berdasarkan Informasi Pangan Jakarta, harga bawang merah di Pasar Induk dibanderol Rp 37 ribu per kg.
Sementara harga tertinggi di Pasar Minggu Rp 60 ribu per kg. Sementara harga rata-rata bawang merah di Jakarta sekitar Rp 52.750 per kg. Untuk harga terendah Rp 40 ribu di Pasar Kalibaru.
Juwari menjelaskan, panen raya di Kota Brebes yang merupakan sentra bawang merah, diproyeksikan pada bulan Mei 2020 di atas lahan seluas 3.800 hektar.
"Sekitar 30.000 ton," tambah Juwari.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pemantauan terhadap pasokan 11 bahan pangan pokok, salah satunya bawang merah.
ADVERTISEMENT
Di beberapa tempat dijumpai kenaikan harga, akibat panen raya yang mundur. Misalnya di Jakarta, harga bawang merah mencapai Rp 65.000 per kg.
Pekerja menata karung berisi bawang merah di pusat perdagangan bawang komplek pasar Legi Parakan, Temanggung. Foto: Antara/Anis Efizudin
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, yakin pasokan dan harga bawang merah secara nasional berangsur normal seiring panen raya di beberapa sentra dalam waktu dekat.
"Memang terjadi pergeseran musim tanam akibat anomali iklim. Akibatnya jadwal panen raya juga sedikit bergeser," ujarnya.
Data Early Warning System (EWS) dari Ditjen Hortikultura menunjukkan, panen bawang merah pada Mei di 18 sentra utama diperkirakan seluas 8.958 hektar, dengan produksi mencapai lebih dari 67 ribu ton.