Gempa dan Tsunami Palu Tak Berdampak Signifikan ke Sektor Pariwisata

1 Oktober 2018 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengantre BBM di SPBU selama 4 hingga 5 jam untuk mendapatkan bahan bakar. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengantre BBM di SPBU selama 4 hingga 5 jam untuk mendapatkan bahan bakar. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo disertai tsunami mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dan Kota Palu, pada pukul 18.02 WITA, Jumat (28/9). Bencana tersebut membuat seluruh akomodasi lumpuh total. Termasuk destinasi pariwisata yang berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Namun, dampaknya tidak terlalu signifikan.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengungkapkan, selain lumpuhnya pariwisata, saat ini pihaknya sedang menghitung kerugian. Sebab, terputusnya komunikasi turut menyebabkan hambatan dari proses pengumpulan data.
Meski demikian, Asnawi memproyeksikan, gempa dan tsunami yang terjadi tak terlalu berdampak signifikan pada pendapatan pariwisata itu sendiri. Khususnya bagi kedatangan wisman lantaran provinsi Sulawesi Tengah hanya sebagian kecil dari kontribusi pariwisata nasional.
Tim medis membantu pasien di luar rumah sakit setelah gempa bumi dan tsunami menghantam Palu. (Foto: AFP/MUHAMMAD RIFKI)
zoom-in-whitePerbesar
Tim medis membantu pasien di luar rumah sakit setelah gempa bumi dan tsunami menghantam Palu. (Foto: AFP/MUHAMMAD RIFKI)
"Diperkirakan begini, Sulawesi itu adalah bagian dari yang memberikan kontribusi 10 persen. Kalau kita bicara kontribusi (nasional), Bali 40 persen, Jakarta 30 persen, Batam 20 persen. Nah kira-kira dia memberikan kontribusi yang tidak begitu besar," ucapnya kepada kumparan, Senin (1/10).
Provinsi Sulawesi Tengah saat ini memang bukan tujuan favorit pelancong asing. Salah satu penyebabnya yakni promosi pemerintah baru dilakukan beberapa tahun ini, sehingga sedikit banyak hal tersebut turut mempengaruhi dorongan wisman ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu Asnawi berharap 1-2 hari ke depan seluruh data sudah dapat terkumpul sehingga pihaknya bisa sesegera mungkin membuat langkah normalisasi rencana ke depan terkait pariwisata di Palu.
"Jadi kita berharap dapat informasi yang lengkap dalam 1-2 hari ini," pungkasnya.