Elon Musk Pilih Pasokan Nikel dari Australia, RI Gagal Gaet Investasi Tesla?

1 Agustus 2021 10:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik Tesla.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah berupaya mendapatkan investasi dari CEO Tesla, Elon Musk, terkait industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Namun, sepertinya upaya tersebut belum menemui titik terang.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tidak terlepas dari kabar produsen mobil listrik milik Elon Musk, Tesla Inc, memilih meneken kerja sama pengadaan nikel untuk bahan baku baterai mobil listrik, dengan perusahaan tambang Australia, BHP.
Langkah bisnis tersebut dilakukan Tesla setelah mereka membangun pabrik baru di Bangalore, India. Tesla meneken perjanjian kerja sama pengadaan nikel dengan perusahaan tambang asal Australia, BHP.
Dikutip dari laman resmi BHP, Kamis (29/7), perusahaan tambang Australia ini menilai Tesla Inc sebagai produsen kendaraan listrik dan sistem penyimpanan baterai (energy storage) terbesar di dunia. BHP juga menilai Tesla Inc punya komitmen mengembangkan energi hijau.
"Permintaan nikel untuk produksi baterai kendaraan listrik, akan meningkat lima kali lipat dalam satu dekade ke depan. Sebagian besar untuk mendukung meningkatnya permintaan dunia akan kendaraan listrik," kata Chief Commercial Officer BHP, Vandita Pant.
ADVERTISEMENT
Kerja sama BHP dengan Tesla, lebih dari sekadar pasokan nikel untuk memenuhi kebutuhan baterai mobil listrik. Keduanya sepakat untuk mengembangkan proses bisnis yang ramah lingkungan.
Rantai pasok baterai listrik yang dihasilkan Tesla, bisa ditelusuri secara detail asal bahan baku nikelnya dari tambang BHP. Penelusuran end to end ini dilakukan dengan mengimplementasikan teknologi blockchain.

Jokowi dan Luhut Sempat Telepon Elon Musk

Muasal Presiden Jokowi pidato menyebut Bipang Ambawang sebagai kuliner Lebaran. Foto: Youtube/Kementerian Perdagangan
Pemerintah Indonesia pernah mencoba menggaet investasi dari CEO Tesla, Elon Musk, pada beberapa bulan lalu. Bahkan, Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah menelepon langsung Elon.
Dalam perbincangan melalui sambungan telepon itu, Jokowi yang didampingi Luhut, bertukar informasi mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik.
ADVERTISEMENT
"Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik, " kata Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (12/12).
Tak hanya berbicara mengenai investasi, Jokowi juga membahas mengenai roket dengan Elon Musk. Jokowi mengajak Elon Musk untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat landasan alias launching pada roket Space X.
CEO Tesla Elon Musk menanggapi undangan Jokowi. Elon Musk disebutkan mengirim timnya ke Indonesia pada bulan Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerja sama tersebut.
Setelah beberapa bulan berlalu, produsen mobil listrik milik Elon Musk, Tesla Inc, ternyata memilih meneken kerja sama pengadaan nikel untuk bahan baku baterai mobil listrik, dengan perusahaan tambang Australia, BHP.
ADVERTISEMENT