Ditopang Saham Teknologi, Wall Street Melesat

10 September 2020 7:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan bursa saham Amerika Serikat pada Rabu (9/9) waktu setempat. Penguatan didorong saham-saham teknologi yang naik tajam, salah satunya Tesla yang rebound hingga 10,92 persen.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Reuters, Kamis (10/9), Dow Jones Industrial Average naik 439,58 poin atau 1,6 persen, ditutup pada 27.940,47. Lalu, S&P 500 naik 67,12 poin atau 2,01 persen menjadi 3.398,96 dan Nasdaq Composite bertambah 293,87 poin atau 2,71 persen menjadi 11.141,56.
Kenaikan persentase menandai kinerja satu hari terbaik untuk S&P sejak 5 Juni lalu, Nasdaq sejak 29 April, dan Dow sejak 14 Juli. Analis mengatakan kemampuan Nasdaq untuk mempertahankan rata-rata pergerakan 50 hari dan level dukungan teknis merupakan adalah kunci dalam membalikkan arah pasar.
Perusahaan teknologi lainnya yang membuat Wall Street ditutup menguat adalah Apple Inc, Microsoft Corp, dan Amazon.com Inc yang merupakan tiga perusahaan publik AS teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, masing-masing naik setidaknya 3 persen.
ADVERTISEMENT
Facebook Inc dan Google-parent Alphabet Inc juga naik. Sektor teknologi S&P mencatatkan kenaikan persentase satu hari terbesar sejak 29 April.
“Ini jelas merupakan rebound yang sangat besar dan mengejutkan. Di satu tingkat, kelihatannya spekulatif. Tetapi di tingkat lain hampir defensif karena kami tahu perusahaan-perusahaan ini akan bertahan tidak peduli apa yang dilontarkan COVID kepada kami," kata Kepala Investasi di Cresset Capital Management di Chicago, Jack Ablin.
Ilustrasi Wall Street Foto: Pixabay
Di luar saham teknologi yang naik tajam, saham lainnya seperti AstraZeneca Plc yang terdaftar di bursa saham AS turun 1,96 persen. AstraZeneca merupakan perusahaan medis terbesar di Inggris yang kemarin sempat menyetop uji coba vaksin corona, tapi kini akan dilanjutkan lagi.
Tiffany & Co anjlok 6,44 persen setelah raksasa barang mewah Prancis LVMH memperingatkan pihaknya akan meninggalkan rencana pengambilalihan USD 16 miliar perhiasan AS.
ADVERTISEMENT
Saham AS telah menjadi rentan terhadap volatilitas. Penyebabnya karena kepemimpinan pasar telah menyempit selama tahun ini menjadi beberapa saham terkait teknologi kelas berat karena pedagang menawar saham mereka dalam reli yang memicu rebound yang dipimpin Nasdaq untuk Wall Street dari posisi terendah pandemi pada Maret lalu.
Kemunduran baru-baru ini juga telah didorong oleh kekhawatiran bahwa penjual ada opsi melepas sejumlah besar saham yang mereka beli sebagai lindung nilai selama reli berjalan. Laporan media pekan lalu mengatakan SoftBank Group Corp telah membuat taruhan besar pada derivatif ekuitas yang terkait dengan perusahaan teknologi.
Sebagai tanda meningkatnya kegelisahan pada posisi saham teknologi yang terus terkoreksi, ukuran permintaan untuk opsi jual protektif telah meningkat tajam. Gejolak pasar diperkirakan akan meningkat lebih lanjut menjelang pemilihan Presiden AS. September dan Oktober juga secara historis merupakan bulan-bulan yang bergejolak dalam setahun.
ADVERTISEMENT
Dalam pembalikan dari tiga sesi sebelumnya, pertumbuhan saham melonjak 2,59 persen mengungguli kenaikan 1,13 persen pada saham nilai. Pelaku pasar mengamati tanda-tanda pelebaran pasar yang didukung oleh data ekonomi yang membaik.