Daun Kelor dari Jawa Timur Diekspor hingga ke Korea Selatan

21 Maret 2019 12:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karantina Pertanian Jatim melakukan pelepasan ekspor komoditas agrobisnis pertanian Jawa Timur di PT Terminal Petikemas Surabaya, Perak Barat, Krembangan, Surabaya, Kamis (21/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karantina Pertanian Jatim melakukan pelepasan ekspor komoditas agrobisnis pertanian Jawa Timur di PT Terminal Petikemas Surabaya, Perak Barat, Krembangan, Surabaya, Kamis (21/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Karantina Pertanian Jawa Timur melakukan pelepasan ekspor komoditas agrobisnis pertanian Jawa Timur di PT Terminal Petikemas Surabaya, Perak Barat, Krembangan, Surabaya, Kamis (21/3).
ADVERTISEMENT
Dalam pelepasan kali ini, ada komoditas baru yang diekspor Jatim, yakni daun kelor kering dengan tujuan Korea Selatan.
Kepala Balai Besar Karantina Surabaya Musyafak mengatakan, daun kelor yang diekspor sebesar 12 ton dengan nilai Rp 20 ribu per kilogram.
"Kelor ini baru, untuk obat-obatan," Kata Musyafak di PT Terminal Petikemas Surabaya, Kamis (21/3).
Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, daun kelor sebagai komoditas ekspor baru menambah devisa.
"Ada yang menarik menurut saya, daun kelor. Daun kelor ini ternyata pangsa pasarnya di Korea Selatan. Saya ingin menyampaikan pada teman semua bahwa ekspor ini menjadi bagian penting untuk bisa datangkan devisa. Ekspor jadi bagian penting untuk mendorong penguatan pertumbuhan ekonomi di Jatim," kata Khofifah.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengecek komoditas agrobisnis pertanian Jawa Timur yang akan diekspor di PT Terminal Petikemas Surabaya, Perak Barat, Krembangan, Surabaya, Kamis (21/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Melihat peluang itu, Khofifah meminta seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama menghidupkan usaha baik kecil dan menengah Jatim agar berstandar kualitas ekspor.
ADVERTISEMENT
"Maka saya ingin mengajak para eksportir untuk membangun strong partnership dengan UKM. Apalagi di sektor agro. Banyak petani kita yang punya produk yang perlu mendapatkan pendampingan untuk bisa disertifikasi memenuhi standar yang bisa diekspor," ujarnya.
Khofifah menambahkan, dari kolaborasi itu bakal ada pendampingan terhadap pelaku UMKM dan IKM. Sehingga dapat menggenjot ekspor produk-produk Jatim.
"Maka antara Balai Besar Karantina Surabaya kemudian dari Dinas Perindag ini menjadi penting untuk menjadi strong partnership. Dengan para eksportir, dengan para petani atau sektor yang bisa menjadi komoditas andalan ekspor kita. Jawa Timur juga bisa menjadi HAKI dan menjadi HAKI dari berbagai ekspor di Jatim," ungkapnya.
"Jadi membangun aliansi antara eksportir dengan petani apakah lewat Gapoktan atau KTNK andalan itu juga jadi penting," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain daun kelor, ada komoditas lain yang diekspor yakni plywood sebesar 60,231 M3 ke Singapura, kopi sebanyak 19,1 ton ke Belgia, 22,5 ton gagang cengkeh ke Kanada, dan 81 ton margarin ke Ghana, 25,5 ton susu ke Malaysia, 140 ton premix ke Spanyol, 19 ton Sterilized Kenaf Core Dry ke Jepang, 34 ton bulu bebek ke Taiwan, 130 ton Calcium Salt ke Barcelona, dan 300 kilogram Sarang Burung Walet (SBW) ke Hongkong.