Bos MIND ID: Negara Sudah Untung dari Akuisisi Freeport Indonesia
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Adapun MIND ID telah berhasil membeli 51 persen saham Freeport Indonesia senilai USD 3,85 miliar pada tahun 2018. Perusahaan sebelumnya pun optimistis bisa balik modal pada tahun 2025.
"Divestasi Freeport sudah dinikmati kembali oleh negara atau MIND ID. Divestasi Freeport memakan biaya USD 3,8 miliar, saat ini penerimaan negara yang sudah diterima total sebesar USD 5,8 miliar, artinya dari penerimaan negara sudah menguntungkan," ujarnya saat rapat dengan Komisi VII DPR, Kamis (24/11).
Hendi masih optimistis bahwa kepemilikan saham MIND ID di Freeport Indonesia sebesar 51 persen diproyeksikan dapat membuahkan dividen USD 1 miliar di akhir tahun buku 2023. Hingga kini, Perseroan telah menerima total dividen sebesar USD 838 juta.
Sementara itu, dengan moncernya dividen tersebut, dia pun meyakini pihaknya bisa melunasi utang dari Global Bond senilai USD 4 miliar di New York yang digunakan mencaplok 51 persen saham Freeport Indonesia di tahun 2024.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari sisi pengembalian utang karena akuisisi, kami yakini di periode 2024 sebenarnya sudah bisa terlunasi semua biaya dari akuisisi," ungkap Hendi.
Hendi juga memaparkan beberapa benefit atau keuntungan yang diterima negara dari akuisisi saham Freeport Indonesia. Pertama, 98 persen dari total tenaga kerja di perusahaan berasal dari domestik, di mana 40-45 persen merupakan masyarakat asli Papua.
Selanjutnya, prestasi yang didapatkan Freeport Indonesia dengan adanya tambang Block Caving Grasberg sebagai block cave terbesar di dunia saat ini. Tambang tersebut pun sudah mengadaptasi smart mining melalui 5G mining.
"Sangat optimal mengedepankan peran aspek safety, elektrifikasi, dan otomasi dalam kegiatan pertambangan sehingga secara efisiensi dan juga aspek safety sangat baik," tandas Hendi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan, Richard C. Adkerson berkata akan memberikan manfaat langsung kepada Indonesia hingga 2041 nanti diperkirakan mencapai USD 80 miliar atau setara Rp 1.214 triliun. Dengan asumsi, harga tembaga USD 4 per pound, dan harga emas USD 1.800 per ounce hingga 2041.