Bos IMF Bicara Ekonomi Digital, Puji Keberhasilan Go-Jek

27 Februari 2018 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Christine Lagarde, Managing Director IMF (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Christine Lagarde, Managing Director IMF (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dalam sambutannya di acara High Level Conference IMF di Jakarta, menyinggung ekonomi digital yang menjadi tantangan bagi perekonomian di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, digitalisasi, robotik, dan teknologi merupakan beberapa hal yang tak bisa dihindari. Kebijakan ekonomi di berbagai negara juga dituntut mengikuti perkembangan yang ada.
"Kalian mengatakan stabilitas merupakan suatu misi? Stabilitas yang seperti apa yang kalian maksud? Masa depan yang cerah? Tapi di saat yang bersamaan ekonomi berganti (shifting), teknologi, digitalisasi, robotic," ujar Lagarde di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (27/2).
Menurut dia, saat ini negara-negara juga tengah berproses untuk mengadopsi teknologi dalam perekonomian. "Kami juga menyiapkan revolusi digital yang telah mengubah struktur ekonomi," katanya.
Dia juga menyebutkan, saat ini ada sekitar 60% pekerjaan di dunia yang akan tergantikan oleh teknologi digital.
"Kami tahu bahwa model pertumbuhan akan menyesuaikan dengan inovasi teknologi, dari konvensional menjadi robotik, menjadi bioteknologi, dan fintech," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Bahkan di Indonesia, Lagarde melihat ada sekitar 1.700 startup, di antaranya Go-Jek, yang menurutnya merupakan suatu hal yang sangat inovatif.
"Suatu contoh yang baik adalah Go-Jek, yang bertransformasi dari sekadar aplikasi transportasi menjadi mobile payment dan lainnya. Saya percaya suatu saat kita akan berbicara bukan 'digital economy' tapi hanya 'ekonomi'. Ekonomi baru bukan hanya meningkatkan pertumbuhan, tapi juga bekerja untuk generasi muda dan lanjut, kaya dan miskin, komunitas urban dan masyarakat pedesaan," tambahnya.