Bos Garuda Ungkap Struktur Harga Tiket Pesawat, Terbesar untuk Avtur

16 Mei 2019 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi VI DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada hari ini. Adapun salah satu hal yang dibahas yakni mengenai struktur biaya perusahaan penerbangan yang mempengaruhi harga tiket pesawat.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara, membeberkan mengenai struktur biaya Garuda Indonesia Group, meliputi Garuda Indonesia, Citilink, dan Sriwijaya Air selama tahun 2018.‎
Dari paparannya, terungkap biaya terbesar dan yang mempengaruhi harga tiket pesawat yakni biaya bahan bakar. Berdasarkan data yang diperoleh kumparan, biaya yang ditanggung Garuda Indonesia selama 2018 yakni USD 3,40 miliar.
Rinciannya, biaya bahan bakar senilai USD 1,09 miliar atau 32 persen dari total biaya, sewa pesawat sebesar USD 882 juta atau 26 persen dari total biaya dan biaya pemeliharaan dan perawatan pesawat sebesar USD 249 juta atau 7 persen dari total biaya.
Sementara untuk biaya pegawai, jumlahnya mencapai USD 352 juta atau 10 persen dari total biaya, dan untuk biaya lain-lain tercatat senilai USD 830 juta atau 24 persen dari total biaya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk maskapai Citilink, jumlah biaya yang ditanggung selama 2018 mencapai USD 757 juta. Rinciannya biaya bahan bakar USD 305 juta atau 40 persen dari total biaya, biaya sewa pesawat USD 217 juta atau 29 persen dari total biaya.
Sedangkan untuk biaya pemeliharaan dan perawatan pesawat nilainya mencapai USD 69 juta atau 9 persen dari total biaya, biaya pegawai sebesar USD 62 juta atau 8 persen dari total biaya, dan biaya lain-lain sebesar USD 102 juta atau 14 persen dari total biaya.
Ilustrasi Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air. Foto: Shutter stock
‎Adapun untuk maskapai Sriwijaya Air, total biaya yang ditanggung sebesar Rp 9,7 triliun. Rinciannya biaya bahan bakar Rp 4,45 triliun atau 45 persen dari total biaya dan biaya sewa pesawat Rp 1,04 triliun atau 11 persen dari total biaya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk biaya pemeliharaan dan perawatan pesawat sebesar Rp 1,32 triliun atau 14 persen dari total biaya, biaya pegawai sebesar. Rp 1,004 triliun atau 10 persen dari total, dan biaya lain-lain sebesar Rp 1,92 persen atau 20 persen dari total biaya.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, tak membantah soal data tersebut. Menurut dia, selama ini komponen terbesar dari struktur biaya keseluruhan yang mempengaruhi harga tiket pesawat memang bersumber dari bahan bakar avtur.
"Iya betul (biaya bahan bakar menjadi komponen terbesar dari struktur biaya keseluruhan," ujar katanya kepada kumparan, Kamis (16/5).