BNI Syariah Cetak Laba Rp 603,15 Miliar di 2019, Naik 44,96 Persen

7 Februari 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paparan Kinerja Bank BNI Syariah 2017 Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Paparan Kinerja Bank BNI Syariah 2017 Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BNI Syariah mencatatkan Laba Bersih Rp 603,15 miliar pada akhir 2019, naik 44,96 persen dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 416,08 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, kenaikan laba ini didorong oleh ekspansi Pembiayaan dan kenaikan Dana Murah yang optimal sehingga rasio efisiensi menjadi lebih baik dari tahun lalu.
"Rasio efisiensi yang membaik dapat dilihat dari rasio Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) dan Cost to Income (CIR) yang mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Perbaikan rasio efisiensi antara lain diperoleh melalui sinergi BNI Syariah dengan BNI Induk dalam hal layanan, operasional perbankan, dan optimalisasi marketing communication," kata Firman, Jumat (7/2).
Dengan pertumbuhan laba perusahaan yang tinggi, BNI Syariah dapat meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) secara signifikan dari 10,53 persen menjadi 13,54 persen. Sementara itu, rasio ROA (Return on Asset) juga naik dari 1,42 persen menjadi 1,82 persen.
Direksi BNI Syariah. Foto: Dok. BNI Syariah
Dari sisi bisnis, BNI Syariah pada 2019 telah menyalurkan Pembiayaan sebesar Rp 32,58 triliun, naik 15,13 persen dari posisi 2018 sebesar Rp 28,30 triliun. Komposisi Pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen Konsumer sebesar Rp 15,33 triliun (47,1 persen dari total Pembiayaan); segmen Komersial sebesar Rp 8,72 triliun (26,8 persen); segmen Kecil dan Menengah sebesar Rp 6,58 triliun (20,2 persen).
ADVERTISEMENT
Dari sisi Liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah pada tahun 2019 mencapai Rp 43,77 triliun, naik 23,31 persen dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 35,50 triliun. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan Dana Murah (Giro dan Tabungan) sebesar 39,47 persen sehingga meningkatkan rasio CASA dari 55,82 persen menjadi 63,13 persen di akhir 2019. Pertumbuhan DPK BNI Syariah tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 15,23 persen year on year (data SPS per November 2019 BUS-UUS).
Jumlah rekening juga meningkat dari tahun 2018 sebesar 3,01 juta menjadi 3,44 juta di 2019. Strategi yang dijalankan di antaranya dengan bekerja sama dengan Institusi, Perguruan Tinggi, Sekolah, dan Komunitas.