Bea Cukai Angkat Bicara soal Video Sedan Ferrari Dalam Pesawat Garuda

6 Desember 2019 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo. Foto: Iqbal FIrdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo. Foto: Iqbal FIrdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah video yang memuat rekaman pesawat Garuda Indonesia mengangkut mobil mewah Ferrari berwarna merah, beredar di media sosial. Video itu muncul bersamaan dengan kasus barang selundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton yang dikirim melalui pesawat baru Garuda jenis Airbus A330-900 Neo.
ADVERTISEMENT
Video yang berdurasi hanya beberapa detik itu menampilkan dua orang petugas tengah memeriksa mobil Ferrari dari dalam bagasi pesawat Garuda. Namun hingga saat ini masih belum diketahui di mana lokasi dan jenis pesawat dalam video itu.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi mengatakan, pihaknya akan mengecek mengenai Ferrari dalam bagasi Garuda. Namun dia memastikan, Garuda jenis Airbus A330-900 Neo yang tiba di Jakarta pada 17 November itu hanya membawa barang selundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
“Enggak ada kok, itu aja yang kita temukan. Aku mesti cek kalau itu (mobil mewah di bagasi Garuda),” kata Heru kepada kumparan, Jumat (6/12).
Heru mengaku belum mengetahui soal video yang beredar itu. "Aku belum lihat juga videonya, nanti kita cek," katanya.
Heru pambudi Dirjen Bea dan cukai Foto: Helmi Afandi/kumparan
Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Kemenkeu Deni Surjantoro juga memastikan, tak ada barang selundupan lainnya, selain Harley dan Brompton, yang ditemukan Bea Cukai saat pendaratan pertama pesawat anyar Garuda tersebut.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada, itu aja (Harley dan Brompton)," jelasnya.
Kasus motor Harley Davidson dan sepeda Brompton selundupan itu diketahui milik Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara. Atas kasus ini, Menteri BUMN Erick Thohir langsung memecat Ari.