Baru Jadi Mentan, Syahrul Yasin Limpo Sudah Tebar Ancaman

25 Oktober 2019 12:43 WIB
comment
28
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Lasin Limpo memberikan sambutan saat sertijab di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Lasin Limpo memberikan sambutan saat sertijab di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Syahrul Yasin Limpo sudah ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pertanian di era Kabinet Indonesia Maju. Usai serah terima jabatan dari Mentan terdahulu, Amran Sulaiman, Syahrul langsung menebar ancaman.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Syahrul mengingatkan kepada pejabat eselon Kementerian Pertanian untuk bekerja dengan integritas, tidak boleh berbohong bahkan korupsi.
"Saya tidak suka orang pembohong, tidak jujur, koruptor, sogok-sogok, munafik. Saya tidak usah dijilat. Kita sama-sama daki-daki besok (jabatan) hilang kok," ujar Syahrul di Gedung F Kantor Pusat Kementan, Kawasan Ragunan, Jakarta, Jumat (25/10).
Dia juga minta pejabat Kementan untuk bekerja cepat. Bagi pejabat yang tidak beres bekerja, Syahrul akan segera mencopot.
"Pak Sekjen, dalam 100 hari itu jangan ada yang tidur nyenyak. Hari Senin kita mulai kerja. Saya mau disiplin dan kerja sama yang kuat," ucapnya.
Menteri Pertanian Syahrul Lasin Limpo menghadiri sertijab di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Syahrul menceritakan bahwa dia sudah berpengalaman mengelola para pejabat negara. Maklum, pengalamannya di pemerintahan sangat banyak.
ADVERTISEMENT
Syahrul mengaku 25 tahun hidupnya mengabdi kepada negara. Dia pernah menjadi kepala desa, lurah, camat, bupati, wakil gubernur, hingga gubernur.
"Kita biasa kerja cepat, tanpa sekat, dan tidak terlalu tegang. Yang memegang jabatan struktural harus tanggung jawab ke saya," ujarnya.
Lalu dia juga tidak takut dengan yang namanya mafia pangan. Jika benar mafia pangan itu ada, dia akan berantas habis.
"Saya biasa kerja tempur di lapangan. Saya tidak biasa bermain-main dengan itu. Saya hanya tunduk dengan kebenaran dan agama yang digariskan kepada saya," tegasnya.