Adaro (ADRO) Targetkan Belanja Modal Rp 9,09 Triliun di 2023, untuk Apa Saja?

17 Februari 2023 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presdir Adaro Indonesia Garibaldi Tohir (kanan) dalam Peringatan 30 Tahun Adaro, di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta. Foto: Dok. Adaro
zoom-in-whitePerbesar
Presdir Adaro Indonesia Garibaldi Tohir (kanan) dalam Peringatan 30 Tahun Adaro, di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta. Foto: Dok. Adaro
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten batu bara milik Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), menargetkan belanja modal (capital expenditure) atau capex di kisaran USD 500 juta - USD 600 juta atau setara Rp 9,09 triliun (asumsi kurs Rp 15.159 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Dana tersebut dialokasikan untuk belanja modal rutin dan ekspansi, terutama untuk bisnis pertambangan, jasa pertambangan dan logistik.
“Belanja modal ini tidak termasuk belanja modal untuk proyek transformasi bisnis di Kaltara. Adaro memiliki beberapa proyek yang akan dilaksanakan di kawasan industri ini, termasuk smelter aluminium dan PLTU yang menjadi sumber energinya, serta PLTA,” tulis manajemen seperti dikutip, Jumat (17/2).
Di tahun ini juga Adaro mengatakan penjualan batu bara perusahaan akan berada di 62 juta ton - 64 juta ton, yang terdiri dari 58 hingga 60 juta ton batu bara termal dan 3,8 hingga 4,3 juta ton batu bara metalurgi dari ADMR.

Melesat 19 Persen, Produksi Batu Bara Adaro Energy Tembus 62,88 Juta Ton di 2022

Ilustrasi batu bara Foto: Kurtdeiner/pixabay
Adaro mencatat rekor tertinggi produksi batu bara sebesar 62,88 juta ton pada tahun 2022, naik 19 persen dari 52,70 juta ton pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Angka ini melampaui panduan yang ditetapkan pada kisaran 58-60 juta ton, berkat dukungan permintaan yang tinggi dari para pelanggan dan kinerja produksi yang tinggi.
Volume penjualan batu bara pada tahun 2022 naik 19 persen menjadi 61,34 juta ton dari 51,58 juta ton pada tahun 2021. Pertumbuhan penjualan terutama didorong oleh produk batu bara termal CV menengah (4.700 ke atas) yang meningkat 22 persen menjadi 44,91 juta ton pada tahun 2022 dibandingkan 36,77 juta ton pada tahun 2021.
“Produksi batu bara pada kuartal 4 naik 34 persen yoy menjadi 17,52 juta ton dari 13,06 juta ton pada kuartal 4 2021, rekor kuartalan tertinggi untuk Adaro,” tulis manajemen dalam laporannya, dikutip Jumat (17/2).
ADVERTISEMENT
Volume penjualan batu bara pada kuartal 4 2022 naik 35 persen menjadi 17,17 juta ton dari 12,72 juta ton pada kuartal 4 2021. Total volume pengupasan lapisan penutup pada kuartal 4 2022 naik 35 persen menjadi 62,15 Mbcm dari 45,87 Mbcm pada kuartal 4 2021.
Pasar domestik merupakan tujuan penjualan yang penting bagi Adaro, karena penjualan ke Indonesia meliputi 25 persen dari total penjualan Adaro pada tahun 2022.