4 Fakta Menarik Soal Wacana Pemindahan Ibu Kota RI

18 Desember 2017 9:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Palangka Raya (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Palangka Raya (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah berencana menindahkan ibu kota Republik Indonesia. Kajian pemindahan ibu kota RI segera rampung di akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Berikut 4 hal yang harus kamu tahu tentang rencana pemindahan ibu kota, dirangkum kumparan (kumparan.com), Senin (18/12):
1. Sudah Direncanakan Sejak Era Soekarno
Rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke luar Jawa sudah ada sejak era Presiden pertama RI, Soekarno.
Dalam buku berjudul ‘Soekarno & Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya’ ditulis oleh Wijanarka, sudah 2 kali Soekarno mengunjungi Palangka Raya untuk melihat potensi sebagai ibu kota.
Hal ini diperkuat, saat Soekarno meresmikan Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah pada 1957, Soekarno ingin merancang Palangka Raya menjadi ibu kota negara.
2. Calon Ibu Kota Baru RI di Luar Jawa
Pemerintah memastikan rencana pemindahan ibu kota di luar Pulau Jawa. Kota Palangka Raya disebut-sebut menjadi salah satu kandidat ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
"Saya kan juga belum boleh umumkan dong, tapi kita sedang cari alternatif tempat di samping Palangka Raya tempat yang paling sustainable yang paling bagus. Yang apa begitu kan," kata Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil.
Sementara, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengerucutkan 3 lokasi di luar Pulau Jawa akan menjadi kandidat ibu kota. "3 lokasi di luar Jawa, pokoknya saya tetep pada posisi mau berapa lokasi tapi yang penting di luar Jawa," jelas Bambang.
3. Kajian Pemindahan Ibu Kota Dianggarkan Rp 7 Miliar
Dalam tahap kajian pemindahan ibu kota, Menteri Bambang meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menganggarkan Rp 7 miliar.
Namun, menurut Anggota Komisi XI DPR RI, Hendrawan Supratikno, anggaran kajian untuk pemindahan ibu kota sebesar Rp 7 miliar itu terlalu murah.
ADVERTISEMENT
"Ini baru studi, kita kan paling pintar buat studi. Terlalu murah dong, Rp 7 miliar dapat apa? Rumah di Sunter saja sudah Rp 8 miliar, ngawur. Itu kajian elementer, kalau kajian yang benar itu tata ruang bagus, lihat tanah, itu mungkin data sekunder," jelasnya.
4. Ibu Kota Baru untuk Pemerataan
Rencana pemindahan ibu kota tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan. Pemindahan ibu kota diharapkan mampu menumbuhkan pusat ekonomi baru, khususnya di luar Pulau Jawa.
"Kita ingin mulai menciptakan salah satu alternatif sumber pertumbuhan baru terutama di luar Jawa dan salah satu yang bisa mendorong sumber pertumbuahan seperti pengalaman beberapa negara adalah pusat pemerintahan, tapi tentunya kota yang didesain nantinya tidak hanya pusat," kata Bambang Brodjonegoro.
ADVERTISEMENT