Kalau Sudah Nyaman, Kenapa Menolak Jadian?

Kelas Cinta
Pusat ilmu relasi cinta dan rumah tangga di Indonesia. Telah terpercaya mengedukasi jutaan pria-wanita semenjak 2006.
Konten dari Pengguna
18 Oktober 2019 16:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kelas Cinta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jatuh cinta. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jatuh cinta. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Cara termudah buat wanita bahagia itu ditanyain kabarnya, diajak makan enak, dan didengerin curhatnya. Karena ada kalanya yang mapan akan kalah sama yang buat nyaman”, begitu bunyi caption seorang selebgram yang mendulang instan ribuan likes dalam beberapa saat saja.
ADVERTISEMENT
Anda pasti pernah mendapati kutipan senada di media sosial yang menyiratkan seolah rasa nyaman merupakan senjata ampuh meluluhkan hati wanita. Tak heran jika kemudian banyak pria gencar menggunakan trik itu saat PDKT. Pria melakukan segala upaya untuk membuat wanita pujaannya merasa nyaman dengan harapan si wanita kelak akan jatuh cinta padanya. Ribuan jam pun rela dihabiskan demi menjadi sosok pendengar setia (baca: dukun curhat).
Tapi seberapa sering itu berhasil? Sepanjang umur Anda, berapa statistik keberhasilan dan kegagalannya? Jujur lah. Biasanya sih lebih banyak yang buang waktu dan tenaga saja. Alih-alih dijadikan pacar, rasa nyaman yang ditawarkan pria justru membuat mereka masuk dalam jajaran teman saja, atau teman baik alias best friend.
ADVERTISEMENT
Ada, sih, yang berhasil. Tapi jumlahnya tidak sebanyak yang meleset dan gagal. Lebih banyak pria penjaja rasa nyaman diganjar penolakan dengan alasan klise “aku suka sama kamu tapi cuma sebagai teman” daripada diterima sebagai pacar.
Lalu apakah ini berarti caption di atas adalah suatu kebohongan yang menyesatkan? Kami tidak anggap demikian. Para wanita itu mungkin lupa, atau tidak sengaja, melewatkan mengangkat kata tertarik. Coba baca perlahan, agar Anda bisa mengerti sedetail-detailnya.

Kenyamanan Tidak Sama dengan Ketertarikan

“Kalau udah nyaman kenapa menolak jadian? Kenapa masih cari-cari yang lain? Saya kan sudah kasih semua kenyamanan yang dia butuhin?” Biasanya pertanyaan semacam ini yang terlontar seusai penolakan. Pertanyaan-pertanyaan penuh keputusasaan yang sebenarnya mudah dijawab jika kita mau sedikit merubah sudut pandang.
ADVERTISEMENT
Sekarang bagi Anda para pria, dari sekian banyak teman wanita single yang bersamanya Anda merasa nyaman hingga betah ngobrol berlama-lama, kenapa tidak ada satu pun yang ingin Anda jadikan pacar?
Kenapa Anda justru malah mendekati wanita asing yang baru Anda temui? Yang saat di dekatnya Anda merasa gugup luar biasa jauh dari rasa nyaman? Yang membuat Anda berpikir begitu keras hanya untuk membuka obrolan?
Yup, simpel! Karena sejak awal Anda tidak tertarik. Anda nyaman bersama teman-teman wanita Anda, tapi tidak merasakan adanya ketertarikan. Hanya nyaman sebagai teman tidak lebih.
Jadi, kenapa Anda ditolak padahal sudah memberikan banyak kenyamanan? Karena rasa nyaman tidak sama dengan rasa tertarik apalagi rasa cinta. Hanya karena Anda merasa nyaman belum tentu Anda tertarik. Sebaliknya, hanya karena Anda tertarik tidak serta merta Anda bisa merasakan kenyamanan disampingnya.
ADVERTISEMENT

Buat Dia Tertarik, Setelahnya Beri Kenyamanan

Pada hubungan cinta, ketertarikan (attraction) adalah inisiasi paling krusial untuk bisa lanjut ke tahap hubungan selanjutnya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Andrew Galperin dari University of California dengan menguji 375 partisipan pria dan wanita menemukan bahwa ketertarikan adalah sebuah faktor penting untuk proses mengenal lebih lanjut dalam hubungan percintaan.
Oleh karena itu, salah besar jika pria berpikir dengan mengobral kenyamanan akan membuat wanita tertarik kepadanya. Tanpa adanya rasa ketertarikan, sulit membuat impian memacari gebetan menjadi nyata.
Perhatikan baik-baik urutan berikut: Pastikan terlebih dulu wanita TERTARIK pada Anda, baru kemudian Anda boleh memberikan KENYAMANAN. Tapi dengan kadar secukupnya. Ingat, Anda sedang PDKT belum tentu dia (mau) jadi pacar. Jadikan kenyamanan yang secukupnya itu sebagai penambah daya tarik Anda, jangan dibalik menjadi “buat dia nyaman dulu lalu dia akan tertarik”.
ADVERTISEMENT
“Tapi ada juga kok yang dari nyaman jadi temen berubah jadi demen, gimana tuh?,” sampai sini mungkin akan muncul pertanyaan seperti ini.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Adolescent Research memang benar selalu ada kemungkinan dua orang teman berubah menjadi sepasang kekasih. Namun, persentasenya sangat kecil sekali, yaitu kurang dari 10 persen. Atau dengan kata lain kurang dari 1 dalam 10 pasangan romansa yang berawal dari pertemanan.
Kemungkinan akan selalu ada. Namun, jika ini dijadikan patokan untuk membuat gebetan menjadi pacar lewat jalur kenyamanan pertemanan terlebih dulu, maka Anda harus siap dengan persentase kegagalan diatas 90 persen. Silahkan ngotot jika Anda benar-benar orang yang tahan banting terhadap kegagalan. Tapi jangan asal ngotot lalu saat gagal hanya bisa trauma dan menyalahkan orang lain.
ADVERTISEMENT

Ranah Terlarang Bila Ingin Bikin Terpikat

Anda mungkin berpikir, “Oke gak boleh bikin nyaman, tapi gimana kalau tiba-tiba dia pengin curhat? Masak didiemin aja?”
Untuk kasus seperti ini, sikap yang sebaiknya dilakukan bergantung pada tujuan gebetan ingin curhat kepada Anda. Maka dari itu, Anda perlu menanyakan terlebih dulu sebelum menanggapi curhatannya.
Jika dia hanya ingin menjadikan Anda sebagai teman ngobrol alias pendengar pasif, maka sebisa mungkin hindari sesi obrolan semacam ini. Anda bisa menolaknya secara halus. Sebab menjadi “temen ngobrol/temen ngomong/dukun curhat” adalah tugas sahabat-sahabat wanitanya dan pria-pria “best-friendLOSSY yang ngarep kepadanya.

Hindari sebisa mungkin ranah terlarang ini jika Anda ingin wanita itu menjadi pacar Anda

Namun, apabila yang dia inginkan adalah seorang penasehat bukan hanya sekedar tempat penampung keluh kesah, maka silahkan Anda menanggapi curhatanya dengan berikan nasehat terbaik untuknya. Tunjukkan bahwa Anda adalah pria GLOSSY yang dewasa, berpinsip kuat dan berbeda dari pria lainnya.
ADVERTISEMENT
Tempelkan lekat-lekat di kepala Anda dan sebarkan bagan ketertarikan dan kenyamanan di bawah ini supaya Anda dan teman-teman Anda terhindar dari jebakan friendzone :
Bagi Anda yang membaca artikel ini karena telah lama bergejolak dengan pertanyaan serupa dengan judul di atas, semoga pembahasan Kelas Cinta kali ini bisa menjadi jawaban yang mencerahkan. Semua orang pernah gagal, tapi hanya orang cerdas yang tidak akan mengulangi kegagalan yang sama.
Buat dia tertarik, baru berikan kenyamanan. Selamat mencoba!
ADVERTISEMENT