Memasak dan Masa Depan Anak Indonesia

Dari 5 gerai makanan cepat saji terbesar di Indonesia, 4 di antaranya merupakan raksasa makanan cepat saji di dunia. Merk-merk makanan cepat saji juga populer di masyarakat Indonesia, dan mereka lebih memilih makan di restoran cepat saji dibanding restoran lainnya.

Namun apakah makanan cepat saji adalah masa depan makanan bagi anak-anak Indonesia?

Sebuah studi tahun 2011 menemukan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan kegemukan. Konsumen tersebut juga memiliki anggapan bahwa makanan cepat saji mengandung gizi lebih banyak.

Tahun 2014, Indonesia berada di peringkat 10 negara dengan penduduk yang mengalami obesitas. Sehingga risiko penyakit diabetes, jantung hingga kanker sangat tinggi pada masyarakat Indonesia.

Dari studi yang dimuat di Public Health Nutrition tahun 2011, ditemukan hambatan utama adalah kurangnya keterampilan dan kepercayaan diri dalam memasak.

Kurangnya kepercayaan diri dan keterampilan memasak sesungguhnya dapat diatasi, yaitu dengan mengajarkan anak-anak untuk memasak. Kecintaan terhadap aktivitas memasak, serta keterampilan memasak dapat dipupuk sejak dini.

Salah satu caranya adalah dengan fokus pada keberhasilan ketika memasak. Orang tua atau pengajar memberikan penguatan dan mengingatkan pada keberhasilan yang pernah dicapai anak, misalkan melalui ucapan.

Hal tersebut yang mendorong Kelas Koki Cilik (Kekoci) untuk mengajak anak-anak belajar memasak. Anak-anak tidak dituntut untuk pandai memasak, namun menyukai aktivitas memasak, sebagai bekal kehidupan mereka kelak.

Lewat pengalaman-pengalaman keberhasilan yang sekaligus menyenangkan, mereka akan dapat membangun kepercayaan dirinya dalam memasak. Dengan cara sederhana itu, Kekoci ingin menciptakan generasi anak-anak yang suka memasak dan dapat tumbuh dengan lebih sehat.

Pada akhirnya di masa depan, anak-anak Indonesia dapat lebih mandiri dengan menyiapkan makanannya sendiri.

Aktivitas seru dan menyenangkan saat koki cilik memasak makanan yang mudah tapi sehat, bisa dilihat di bawah ini.