Hal Ini Akan Kamu Rasakan Ketika Sudah Dewasa Secara Emosional

Konten Media Partner
4 Januari 2020 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa hal ini akan kamu rasakan ketika sudah dewasa secara emosional | Photo by Keenan Constance from Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa hal ini akan kamu rasakan ketika sudah dewasa secara emosional | Photo by Keenan Constance from Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di usia berapakah seseorang dapat disebut sebagai seorang yang dewasa? Usia 25 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun? Menurut hukum, seseorang bisa dikatakan dewasa jika berusia lebih dari 17 tahun dan sudah mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP). Semua pernyataan ini adalah kondisi di mana seseorang dinyatakan dewasa secara fisik.
ADVERTISEMENT
Namun kapan seseorang dikatakan dewasa secara emosional? Apakah merupakan sebuah jaminan jika usia dan fisiknya dewasa maka emosionalnya akan dewasa pula? Ternyata tidak, Sobat. Usia bukanlah sebuah jaminan. Jika kalian sudah berusia 25 tahun atau lebih, mungkin kalian sudah dewasa secara fisik, namun belum tentu dewasa secara emosional.
Seseorang dikatakan dewasa secara emosional jika sudah mampu melakukan beberapa hal berikut ini. Di cek, yuk!
1. Mengendalikan Amarah
Mengendalikan kemarahan | Photo by freestocks.org from Pexels
Sebagai manusia, kita memiliki kelemahan yaitu mudah sekali untuk marah. Namun seorang yang dewasa secara emosional, tahu bagaimana menempatkan emosi dengan tepat. Jika kalian seorang yang dewasa secara emosional, maka kalian akan memahami bagaimana cara mengendalikan kemarahan tersebut.
Sering kita jumpai di berita betapa banyaknya orang yang melakukan pembunuhan karena didasari dengan amarah. Betapa banyak orang yang mengucapkan kalimat-kalimat menyakitkan ketika marah kepada orang lain. Tahukah bahwa jika kalian mengucapkan kalimat menyakitkan pada orang lain, tentu tidak akan menyelesaikan masalah melainkan semakin memperumit keadaan yang ada?
ADVERTISEMENT
Mulai sekarang, kalian harus mencoba untuk belajar mengendalikan amarah kalian. Tentu merasa marah itu tidak salah karena hal tersebut adalah sebuah emosi. Namun jangan sampai karena amarah, kalian jadi melakukan hal-hal di luar batas kewajaran. Pepatah mengatakan, ketika kita marah yang paling banyak terlukai adalah diri kita sendiri bukan orang lain.
2. Menerima Kritik dan Saran
Menerima kritik dan saran | Photo by Tirachard Kumtanom from Pexels
Seorang yang dewasa secara emosional juga mampu menerima kritik dan saran secara terbuka dari semua orang. Mereka tidak hanya mau memberikan kritik, namun juga menerima kritik dari orang lain baik yang mereka kenal atau tidak.
Selain mampu menerima kritik dan saran, kalian juga harus bijak dalam menyaring mana kritik yang bisa membangun, dan mana kritik yang hanya menjatuhkan. Jika kalian mampu memilah dengan benar dan bijaksana, kritik dan saran tersebut bisa menjadi suatu hal yang meningkatkan kualitas diri kalian.
ADVERTISEMENT
3. Tidak Menyalahkan Orang Lain
Menyalahkan orang lain | Photo by Rodolpho Zanardo from Pexels
Kalian pasti pernah menjumpai orang yang suka sekali menyalahkan orang lain atas semua perbuatannya, atau malah kalian termasuk salah satunya? Jika ya, kalian berarti termasuk orang yang belum dewasa secara emosional.
Mereka yang dewasa emosional tahu bagaimana harus bertanggung jawab untuk kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat. Mereka tidak akan menyalahkan orang lain atau mencari berbagai macam alasan agar tidak dituduh sebagai seorang yang bersalah.
Mereka juga akan mengakui dengan tegas bahwa hal tersebut adalah kesalahan dari pihak mereka dan tidak akan mengorbankan orang lain sebagai kambing hitam.
#terusberkarya