Wajah Baru di DPRD Bali, Wartawan Hingga Tokoh Ormas

Konten Media Partner
2 September 2019 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Made Rai Warsa (Wartawan), I Bagus Alit Saputra (Tokoh Baladika) dan Ketut Rochineng (Tokoh Laskar Bali) - kanalbali/KR13
zoom-in-whitePerbesar
Made Rai Warsa (Wartawan), I Bagus Alit Saputra (Tokoh Baladika) dan Ketut Rochineng (Tokoh Laskar Bali) - kanalbali/KR13
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, Kanalbali - 55 Nama yang terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Bali, hari ini (2/9) secara resmi dilantik dan akan mengemban tugas menjadi Wakil rakyat dalam lima tahun kedepan. Banyak para pemain lama di DPRD Bali terdepak. Gantinya, wajah baru yang bermunculan.
ADVERTISEMENT
Sosok yang pertama yang menarik adalah, I Made Rai Warsa. Mengambil keputusan menjadi calon legislatif pada pemilu 2019, pria asli Payangan Gianyar ini bahkan memilih untuk meninggalkan posisinya sebagai wartawan senior sekaligus Direktur di Bali Express (Jawa Pos Group). Hasilnya 14,770 suara sukses mengantarkan dirinya ke DPRD Provinsi Bali.
Lantas alasan apa yang melatarbelakangi dirinya untuk melepas jabatan? "Saya merasa, di usia saya yang sudah masuk 52 tahun ini sudah sebaiknya bisa berbuat untuk orang banyak. Khususnya bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat. Media memang sangat penting, namun tidak bisa terlibat secara langsung, jika di legislatif kita bisa leluasa untuk melakukan kontrol sosial, kontrol terhadap pemerintahan, dan yang paling penting bisa langsung bertindak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Apa da program yang bisa mengangkat hak-hak wartawan ke depan, Rai Warsa tidak menyebut secara spesifik. Dia hanya berharap kepada pelaku media, baik wartawan ataupun yang memegang jabatan di kantor media untuk terus menjaga independensinya.
"Saya terus berfikir agar media tetap memegang teguh idealismenya. Karena tentangan media kedapan juga sangat berat, jadi seberat apapun tantangan tersebut harus tetap mengedepankan idealisme," paparnya.
Sementara itu, wajah lain yang tidak kalah mencuri perhatian adalah sosok I Bagus Alit Sucipta. Terbilang baru dikancah politik, Gus Bota sapaan akrabnya sukses meraih suara yang fantastis yakni di angka 110rb suara.
Ketua Ormas Baladika ini mengaku mantap untuk menjadi bagian dari partai politik yakni PDI Perjuangan. Dunia organisasi masyarakat dan partai politik memiliki kesamaan dalam bidang sosial. "Jadi ketika dibawa ke partai, hampir sama antara dunia organisasi dan dunia partai," jelasnya saat ditemui setalah pelantikan.
ADVERTISEMENT
Gus Bota juga membantah akan ada program khusus untuk mengangkat hak-hak organisasi masyarakat yang pernah menjadi tempatnya berproses. Menurutnya, karena dirinya berangkat dari partai politik dan membawa mandat dari masyarakat, tentunya kepentingan masyarakat akan dikedepankan dari kepentingan yang lainnya.
"Yang jelas tidak, karena saya turun ke dunia politik ini sudah tidak memakai nama ormas. Jadi murni turun ke masyarakat demi masyarakat itu sendiri," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh sosok I Ketut Rochineng. Pria yang sebelumnya juga malang melintang di organisasi masyarakat Laskar Bali membantah kalau dirinya duduk di DPRD Bali akan memperjuangkan hak-hak ormas. Menurutnya hampir sama dengan apa yang dikatakan Gus Bota bahwa masyarakat ada menjadi bagian terpenting untuk diperjuangkan.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya ini kan maju dengan partai jadi sudah petugas partai sekarang, jadi apa yang menjadi visi partai itu, itu yang saya akan fokuskan. Tentunya visi partai kan demi kepentingan masyarakat," jelasnya.
Sebelumnya Rochineng memang pernah aktif dalam organisasi masyarakat yakni Laskar Bali, Rochineng mengawalinya dari anggota sekitar tahun 2000-an, karena sering aktif pada organisasi akhirnya dipercaya memegang Korlap Gunung Agung
Rochineng sendiri maju dalam Pileg 2019 melalui PDI Perjuangan Dapil Buleleng. Dirinya bahkan meraih 25.813 suara dan mengantarkan dirinya ke kursi DPRD Bali. Sebelum terjen ke politik dia juga adalah pejabat di birokrasi hingga menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Bali.
Adanya wajah-wajah baru dalam kursi DPRD Bali memang menjadi harapan baru bagi rakyat Bali untuk menyuarakan hak-haknya terhadap wakil wakilnya di kursi DPRD. Bahkan harapan besar juga muncul dari Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster.
ADVERTISEMENT
"anggota DPRD Bali yang terpilih ini harus bekerja keras mengagendakan hal-hal besar yang penting buat Bali dan mewujudkan Bali era Baru," singkatnya. (kanalbali/KR13)