Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan, Anggota MPR Jadikan Jokowi Contoh Nyata

Konten Media Partner
3 Juni 2018 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan, Anggota MPR Jadikan Jokowi Contoh Nyata
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GUSTI Agung Putri Astrid saat menyampaikan sosialisasi mengenai 4 Pilar Kebangsaan, Minggu, 3 Juni 2018 (kanalbali/IST)
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com -- Selain telah dilantik sebagai anggota DPR RI dari Dapil Bali, I Gusti Agung Putri Astrid juga telah resmi menjadi anggota MPR RI. Dalam posisinya itu, pada Minggu (3/6), dia melakukan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Puri Kapal Kaleran, Badung.
Adapun 4 pilar yang dimaksud adalah Pancasila. Bhineka Tunggal Ika. Undang – Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Ini kewajiban anggota MPR. Sebelumnya sudah dilaksanakan pak Wayan Koster. Saya yang melanjutkan tahun ini," katanya yang ditemui di sela-sela acara tersebut.
Acara sosialisasi dihadiri oleh Manggala Desa Adat Kapal, Semeton Gus Botha (GB), Semeton Jokowi, Komunitas Mangu Rider, PAC PDIP Kecamatan Mengwi, dan perwakilan dari berbagai kalangan lainnya.
ADVERTISEMENT
Bagi tokoh yang akrab disapa Gung Tri itu, penjelasan mengenai perlunya 4 pilar dan perwujudannya bukanlah hal yang sulit. Sebab, implementasinya sudah kelihatan dalam program kerja Presiden Joko Widodo.
Dia mencontohkan, program infrastruktur Jokowi yang difokuskan di daerah Indonesia Timur, daerah terpencil dan perbatasan sebenarnya merupakan wujud dari komitmen terhadap keadilan sosial dan persatuan Indonesia. Cara itu merupakan strategi jitu untuk mengatasi kesenjangan pembangunan.
"Ini bukti pembangunan Jokowi bukan hanya memihak kepentingan investor," tegasnya . Gung Tri pun mengaku sudah bertemu dengan warga di perbatasan dan daerah terpencil yang merasa sejak kepemimpinan Jokowi akses ekonomi menjaid lebih terbuka dan mereka bis amenjual hasil perkebunan langsung ke pasar.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh dia mengatakan, hal yang paling sulit bagi orang indonesia saat ini adalah merasakan kehidupan yang berbhineka Tunggal Ika. Namun hal Itu yang berbeda dengan kondisi di Bali dimana toleransi dan keberagaman menjadi hal yang dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. (kanalbali/RFH)