Rektor dan BEM UNUD Gagal Sepakati Pemotongan UKT Saat Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
5 Juni 2020 15:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebagian mahasisa menggelar aksi di Rektorat UNUD saat perwakilan mahasiswa bertemu Rektor - IST
zoom-in-whitePerbesar
Sebagian mahasisa menggelar aksi di Rektorat UNUD saat perwakilan mahasiswa bertemu Rektor - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Audiensi yang dilakukan oleh Mahasiswa dan jajaran rektor Universitas Udayana tak menemui titik temu. Tuntutan yang dilayangkan mahasiswa soal pemangkasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) ditengah pandemi COVID-19 belum dikabulkan oleh pihak kampus.
ADVERTISEMENT
"Kita melayangkan tiga tuntutan yang sudah berdasarkan kajian, tapi dari audiensi yang dilakukan, hanya tuntutan ketiga yang disepakati oleh pihak kampus," kata Ketua BEM Mahasiswa UNUD, Dewa Gede Satya Ranasika Kusuma, Jumat (5/6).
Tuntutan yang disepakati itu kata Satya, adalah tentang evaluasi kinerja secara menyeluruh yang dilakukan oleh pihak kampus selama masa pandemi COVID-19. Dua tuntutan lainnya, Satya kembali menegaskan belum disepakati.
Rektor UNUD saat menerima perwakilan mahasiswa - IST
"Sementara untuk tuntutan poin pertama sangat poin kedua, perihal pemangkasan UKT dan pembebasan UKT bagi mahasiswa tingkat akhir masih akan dibentuk tim yang terdiri dari mahasiswa dan pihak kampus agar merumuskan lebih lanjut," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, Made Sudarma membenarkan perihal tuntutan mahasiswa tentang penurunan UKT yang belum dikabulkan. Ia berlasan, pemangkasan UKT tidak bisa dilakukan karena sudah melalui SK Kementerian.
"Penurunan UKT itu tidak ada namanya subsidi UKT, karena UKT itu sudah melalui SK kementerian," kata Sudarma.
ADVERTISEMENT
Kemudian, tuntutan lainnya mengenai penghapusan UKT bagi mahasiswa tingkat akhir, Sudarma menyampaikan masih akan melakukan kajian sebagaimana aturan yang berlaku. Tentu dengan melibatkan dari mahasiswa juga.
"Kita akan duduk bersama dan mengkaji aturan itu, kita juga akan melibatkan mahasiswa dalam pengkajiannya. Minggu depan kita akan lakukan," tuturnya. (Kanalbali/ACH)