Hormati Hewan, Kebun Binatang di Bali Gelar Tradisi Tumpek Kandang

Konten Media Partner
5 Desember 2020 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah-satu simpanse yang mengikuti upacara tumpek kandang di Bali Safari Marine Park, Gianyar, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Salah-satu simpanse yang mengikuti upacara tumpek kandang di Bali Safari Marine Park, Gianyar, Bali - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GIANYAR - Upacara penghormatan terhadap hewan ‘Tumpek Kandang’ digelar kebun binatang di Bali. Salah-satunya di Bali Safari Park, Gianyar.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan perayaan kedua kalinya selama masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. “Kami mencoba untuk menonjolkan tradisi Bali seperti upacara setiap 6 bulan sekali bersama satwa-satwa yang ada,” ujar Thomas Colbert, General Manager Bali Safari Park.
beberapa satwa yang ikut dalam prosesi acara adalah orangutan, ular, iguana, dan aneka jenis burung. Mereka sengaja diberi percikan air suci serta didoakan agar tetap lestari hingga waktu-waktu mendatang.
Berbagai sesaji dihaturkan dalam upacara tumpek kandang - IST
Satwa-satwa ini didampingi oleh 5 keeper (perawat satwa). Mereka tetap menerapkan jaga jarak antara sesama. Kendati begitu, prosesi berjalan dengan cukup lancar dan khusuk.
Melalui prosesi Tumpek Kandang pula, Bali Safari Park menyisipkan harapan dan doa agar pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir secepatnya. Dengan begitu, kondisi pariwisata di Bali dan Indonesia pada umumnya dapat bangkit dan normal kembali di tahun 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
Dalam kepercayaan Hindu di Bali, hari ini merupakan rainan (hari suci-red) Tumpek Kandang atau Tumpek Uye, hari selamatan binatang-binatang peliharaan (binatang yang dikandangkan) yang dirayakan tiap 210 hari sekali, setiap Sabtu (Saniscara) Kliwon Wuku Uye. 
Seekor ular albino mengikuti upacara bersama pawangnya - IST
"Secara esensi, tumpek kandang mengajarka cinta kasih kepada seluruh ciptaan tuhan dan mengajarkan sifat untuk saling menghargai," kata I Nengah Dwija, Akademisi Universitas Hindu Negri I Gusti Bagus Sugriwa.
Pada mulanya, perayaan Tumpek Kandang ditujukan kepada hewan-hewan yang membantu pekerjaan manusia seperti ternak. "Indonesia sebagai wilayah agraris, pada mulanya upacara ini ditujukan kepada hewan yang banyak membantu di bidang pertanian atau peternakan, meski begitu sekarang hewan-hewan lainnya seperti peliharaan juga diupacarai," katanya.
Selain itu pada momentum ini juga mengingatkan manusia akan adanya Tri Guna, tiga unsur dasar sifat manusia, yang terdiri dari Satwam adalah sifat damai, Rajas adalah sifat ambisi, dan Tamas adalah sifat malas.
ADVERTISEMENT
"Dua bagian dari Tri Guna yaitu Rajas dan Tamas adalah bagian sifat yang ada pada binatang, sehingga pada Tumpek Kandang ini kita tak lupa untuk memohon pada tuhan agar dua sifat itu dijauhkan pada kita manusia agar yang berkembang ialah sifat Satwan (sifat damai)," ungkapnya lagi.(Kanalbali/WIB)