Ekspor Manggis Bali ke China Merosot Tajam Akibat Virus Corona

Konten Media Partner
20 Februari 2020 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eskport manggis ke China saat dilepas Gubernur Bali pada bulan Maret 2019 - IST
zoom-in-whitePerbesar
Eskport manggis ke China saat dilepas Gubernur Bali pada bulan Maret 2019 - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wabah Virus Corona di China tidak hanya berdampak kepada pariwisata di Bali, tetapi juga terhadap ekspor buah lokal manggis. I Putu Terunanegara selaku Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar menerangkan penurunan ekspor manggis Bali sudah terjadi sejak penutupan penerbangan ke China.
ADVERTISEMENT
"Jadi otomatis sejak itu terjadi penurunan volume ekspor ketika dilakukan penutupan penerbangan," katanya, Kamis (20/2) sore.
Ia mengatakan sebelum terjadi Virus Corona, ekspor manggis ke China dalam per hari bisa mencapai 40 dan 50 ton dan saat ini hanya bisa mengirim 5 sampai 6 ton manggis. "Tapi dengan kondisi seperti ini, saya lihat mereka (pengekspor) mengambil jalan melalui transit ke Singapura dan (negara) lain-lainnya. Artinya, penurunannya sangat signifikan bisa sampai setengah dari biasanya," ujarnya.
"Jadi hanya ada satu atau dua perusahaan yang mampu melakukan itu, karena terbatasnya alat angkut. Sangat turun drastis, kalau perhari ini, setelah ditutup itu paling ada sampai 5 dan 6 ton yang berangkat," sambung Terunanegara.
Dari beberapa buah lokal Bali yang sangat terdampak hanya buah manggis. Sementara, buah lainnya penurunan eksporsnya sangat kecil. "Kalau yang lain masih ada, tapi dengan jumlah yang sangat kecil seperti ke Eropa Timur, ke London paling ada buah-buahan dengan jumlah yang sangat kecil. Tapi memang pasar China ini kan luar biasa dari jumlah penduduknya dan kemudian buah manggis di China favorit buat mereka," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Terunanegara, petani yang terdampak adalah di wilayah Kabupaten Tabanan Bali, karena di sana dominan petani penghasil buah manggis. "Kalau kerugian tidak bisa kami taksir jumlahnya, yang jelas harga manggis ekspor di petani bisa mencapai Rp 25 sampai Rp 30 ribu perkilogram," ujarnya.
Ia juga berharap, persoalan ini tidak lama berlangsung sehingga petani tidak merasa dirugikan dan eksportir juga tidak kesulitan mencari alternatif. "Kalau dari Karantina berharap semoga wabah corona cepat dapat diatasi dan jalur penerbangan khususnya Bali ke Cina dibuka kembali. Sehingga kegiatan ekspor khususnya buah manggis dapat berjalan normal kembali," ujar Terunanegara.(kanalbali/KAD)
Buah manggis. Foto: Shutter Stock