Mau tahu Ramadan gaya milenial, gabung saja di PGII Ramfes

Konten Media Partner
17 Mei 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BANDUNG – Ramadan dengan kemasan milenial dimiliki Bandung. Konsepnya PGII Ramadan Festival (Ramfes). Inisiatornya kalangan pelajar SMA PGII 1 Bandung, Jawa Barat. Selain nafas Islami, ada pesan budaya besar yang ditiupkan PGII Ramfes.
ADVERTISEMENT
PGII Ramfes digelar 20-24 Mei 2019. Lokasinya ada di Kampus SMA PGII 1, Jalan Panatayuda, Nomor 2, Bandung. Total ada 7 konten dengan gaya kekinian yang dihelat di sini. Sebut saja, POP Art, Bazzar & Pameran Pendidikan, Open House, juga Pesantren Ramadan. Ada juga Eks Day, Nada dan Dakwah, juga Bakti Sosial.
“Digulirkannya program PGII Ramadan Festival sangat luar biasa. Apalagi, event ini digelar di sekolah dengan melibatkan para pelajar. Aktivitas ini tentu sangat positif. Menjadi wadah beragam kreativitas para milenial dan sekaligus transformasi pengetahuan,” ungkap Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung, Kamis (16/5).
ADVERTISEMENT
Digelar 5 hari, tema besar ‘Ramfes sebagai Jalan Menuju Gerbang yang Bersih, Disiplin, Berprestasi, dan Landasan Menuju Orbit 2020’ pun diapungkan. Selain peningkatan kualitas keimanan, PGII Ramfes jadi kanal branding budaya. Kata ‘Ramfes’ sejatinya turunan dari ‘Rampes’. Dalam Bahasa Sunda, Rampes ini berarti ‘Rampak Bagea Saestu’ atau ungkapan doa kebaikan menuju kesempurnaan.
“Semuanya menjadi harmoni dalam PGII Ramfes. Meski bergaya milenial, mereka tetap memberi slot bagi warna budaya lokal. Filosofi Sunda juga tetap diperhatikan. Dengan semangat luar biasa seperti ini, budaya dan tradisi Sunda akan terus lestari,” terang Adella.
Memberikan experience terbaik, konten disajikan selalu unik dan menarik. POP Art misalnya. Memiliki kepanjangan PGII One Performing Art, konten tersebut menjadi bagian dari pendidikan. POP Art adalah bentuk penilaian akhir tahun matapelajaran seni budaya. Ada aktivitas praktek dengan obyek karya seni rupa hingga seni pertunjukan.
ADVERTISEMENT
Untuk Bazzar dan Pameran Pendidikan menjadi display beragam potensi yang mereka miliki. Bazzar pun memberikan slot besar bagi kuliner dan fashion. Menariknya, siswa, orang tua siswa, hingga publik dilibatkan dalam aktivitas tersebut. Adapun Pameran Pendidikan menjadi media pemberi info beragam perguruan tinggi negeri dan swasta.
“Kreativitas anak didik PGII mendapat tempat ideal. Hal ini bagus, artinya akan ada banyak kreativitas yang muncul. Ide dan gagasan akan terus mengalir. Lebih lanjut, mereka juga mulai mengenal dunia bisnis. Selaian memanage, para siswa dilatih melihat potensi pasar yang ada. Meski demikian, lanjutan pendidikan tetap diperhatikan,” jelas Adella lagi.
Tetap memberi slot besar pendidikan, konten Pesantren Ramadan digulirkan. Program tersebut memberi peluang bagi publik untuk memperdalam ilmu agama. Aktivitasnya seperti. Tadarus Al Quran, Berbuka dan Sahur Bersama, Tarawih, I’tikaf juga masih banyak lainnya. Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan, PGII Ramfes bisa menginspirasi sekolah lainnya.
ADVERTISEMENT
“PGII Ramfes sangat positif. Warna religi, pendidikan, budaya, dan bisnis dikemas menarik jadi paket lengkap. Semuanya akan saling menguatkan. Kami harap penyelenggaraan PGII Ramfes bisa memberi inspirasi bagi para pelajar. Yaitu, menciptakan event positif sesuai dengan momentum yang tepat,” kata Wawan.
Keramahan event ditampilkan dalam konsep Open House. Konten ini berupa perlombaan seputar warna Ramadan. Selain internal, perlombaan tersebut juga terbuka bagi umum. SMP se-Kota Bandun pun bisa bergabung di sini. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan, milenial harus menciptakan kreativitas dan banyak peluang.
“Sebagai generasi muda, sudah seharusnya energi digunakan untuk hal positif. Membuat event untuk menampung beragam kreativitas tentu luas biasa. Akan ada value besar di situ. Selain pengalaman, ada keuntungan secara ekonomi. PGII Ramfes tentu jadi destinasi alternatif di Bandung untuk menikmati Ramadan,” tutup Menpar.
ADVERTISEMENT