Ayo Memahami Hubungan Rempah-Rempah dan Penjajahan di Indonesia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
8 September 2021 17:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rempah-rempah merupakan komoditas yang dihasilkan bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Rempah-rempah merupakan komoditas yang dihasilkan bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia sejak dahulu kala hingga saat ini dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Tak hanya itu, negeri ini juga memiliki keanekaragaman hayati.
ADVERTISEMENT
Salah satu sumber daya alam yang dihasilkan oleh negeri ini adalah rempah-rempah. Rempah-rempah adalah bagian dari tumbuh-tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai bumbu dalam sebuah masakan.
Karena terkenal dengan rempah-rempah yang melimpah, Indonesia didatangi oleh bangsa-bangsa Eropa untuk dijajah. Apa hubungan rempah-rempah dan penjajahan di Indonesia?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ayo pelajari hubungan antara rempah-rempah dan penjajahan di Indonesia melalui pembahasan di bawah ini.

Hubungan Rempah-Rempah dan Penjajahan di Indonesia

Zaman Pra-Kolonialisme
Jack Turner dalam bukunya yang berjudul The History of a Temptation menyebutkan bahwa rempah-rempah di Indonesia pada zaman dahulu telah diperdagangkan ke kawasan Mediterania yang mula-mula dilabuhkan di Malabar (India).
Lalu, hasil dagangan rempah-rempah tersebut disalurkan para pedagang India ke Kota Roma dan Venesia serta wilayah lainnya yang berada di kawasan Eropa.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pedagang-pedagang Arab yang berhasil mendapatkan rempah-rempah ini juga membawanya ke Laut Merah dan Teluk Persia.
Hingga abad ke-14, bangsa Eropa belum pernah melihat tanaman rempah secara langsung, sehingga hanya bisa membayangkannya semata.
Imajinasi masyarakat Eropa tentang rempah-rempah pun meliar. Contohnya mereka membayangkan lada dipanen seperti anggur, tumbuh di pohon, bukan di sulur seperti pada kenyataan.
Bangsa Eropa yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap rempah-rempah akhirnya memutuskan untuk menguasai Indonesia. Sumber: Pinterest.com
Akhirnya, pada abad ke-15, Eropa mengalami kebingungan karena rempah-rempah sulit ditemukan akibat direbutnya Konstatinopel (gerbang perdagangan Asia dan Eropa) oleh kekuasaan Turki Usmani.
Bangsa Eropa yang masih memiliki permintaan yang tinggi terhadap rempah-rempah karena hawa nafsu para penguasa kerajaan, pedagang, dan petualang. Mereka pun memutuskan untuk melakukan ekspedisi rempah di nusantara.
Zaman Kolonialisme
ADVERTISEMENT
Setelah peristiwa jatuhnya Konstantinopel, bangsa Eropa pun akhirnya memulai ekspedisinya menuju nusantara.
Sebelumnya, telah beredar isu tentang Kepulauan Nusantara (Indonesia) yang disebut sebagai surganya rempah-rempah. Isu ini termuat dalam buku Marco Polo yang menjelaskan betapa melimpahnya rempah-rempah di sebuah negeri.
Melansir dari jurnal Negeri Rempah-Rempah karya Fadly Rahman, ekspedisi ke nusantara dimulai pada abad ke-15. Hingga akhirnya, pada tahun 1511, pemimpin ekspedisi bangsa Portugis bernama Afonso de Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka (Maluku Utara).
Bangsa Portugis awalnya hanya ingin melakukan perdagangan rempah-rempah. Namun, melihat Indonesia memiliki sejumlah rempah yang bernilai tinggi seperti cengkeh, kayu cendana dan pala, bangsa Portugis pun beralih ingin menguasai Indonesia.
Portugis kemudian berhasil menguasai dan merebut hasil rempah-rempah nusantara dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di Eropa.
ADVERTISEMENT
Tak suka dengan bangsa Portugis yang menguasai perdagangan di Eropa dengan cara memonopoli, bangsa Belanda mengambil tindakan untuk menghindari monopoli bangsa Portugis.
Plakat VOC. Sumber: Wikipedia Commons
Tindakan yang diambil oleh bangsa Belanda adalah membangun Vereenigde Oostindische Compagnie (Perserikatan Perusahaan Hindia Timur) atau VOC yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602.
VOC adalah perusahaan Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan. Dari sinilah asal mula bangsa Belanda menjajah Indonesia selama berabad-abadnya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa rempah-rempah memiliki keterkaitan dengan kolonialisme karena Indonesia memiliki rempah-rempah yang melimpah menjadi magnet yang menarik bangsa Eropa untuk menguasai Indonesia.
(SAI)