Apa yang Terjadi Jika Salah Satu Organisme di Rantai Makanan Tidak Tersedia?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
30 September 2021 9:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampakan alam yang menjadi sebuah ekosistem tempat tinggal makhluk hidup. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan alam yang menjadi sebuah ekosistem tempat tinggal makhluk hidup. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rantai makanan merupakan salah satu bentuk aliran energi kimia yang terjadi di dalam ekosistem. Aliran ini memperlihatkan bagaimana peran makhluk hidup menjadi pemangsa dan dimangsa.
ADVERTISEMENT
Namun, rantai makanan tidak dapat memperlihatkan jumlah energi kimia yang dipindahkan. Aliran energi yang diperlihatkan rantai makanan adalah aliran energi makanan melalui sebuah ekosistem. Energi ini mengalir dalam satu arah melalui sejumlah makhluk hidup.
Semua energi yang masuk ke dalam rantai makanan umumnya berasal dari cahaya matahari. Melalui proses fotosintesis, energi tersebut diubah dan disimpan dalam tubuh makhluk hidup produser, untuk selanjutnya dialirkan menuju konsumer.
Begitu kompleksnya peran masing-masing komponen pada rantai makanan dalam sebuah ekosistem, lalu apa yang terjadi jika salah satu organisme rantai makanan tidak tersedia di alam? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Rantai makanan terdiri dari organisme yang mengalami proses memakan dan dimakan. Foto: Pixabay

Akibat Jika Salah Satu Organisme Rantai Makanan Tidak Tersedia

Merangkum dalam buku Super Modul Biologi SMA Kelas X,XI,XII karya Fitri Lianingsih, S.Si dkk (2018: 168), komponen-komponen di dalam suatu lingkungan ekosistem saling bergantung satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Lantas, jika salah satu organisme dalam rantai makanan tidak tersedia, akan berpengaruh pada ketidakseimbangan ekosistem lingkungan tersebut yang terjadi secara keseluruhan.
Rantai makanan merupakan gambaran sederhana dari proses makan-dimakan yang terjadi di alam. Sebenarnya, proses makan-dimakan yang terjadi di dalam ekosistem adalah proses yang kompleks, dan apabila disusun secara lengkap akan diperoleh jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring yang menggambarkan hubungan makan-dimakan itu terbentuk, agar kelangsungan hidup tiap populasi terjamin. Semakin kompleks jaring-jaring makanan, menunjukkan semakin kompleksnya aliran energi dan aliran makanan.
Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya kestabilan komunitas sekaligus ekosistem. Artinya, jika salah satu organisme/populasi tidak tersedia, jaring-jaring makanan masih tetap berjalan.
Bayangkan apabila jaring-jaring makanan itu sangat sederhana. Jika salah satu organisme/populasi tidak tersedia, aliran energi dan aliran makanan di dalam ekosistem tersebut akan kacau.
Ilustrasi contoh rantai makanan yang terjadi di ladang persawahan. Foto: Pixabay

Contoh Ketidakseimbangan Ekosistem

Jika salah satu organisme rantai makanan hilang, pasti memengaruhi ekosistem di lingkungan tersebut. Contohnya, dapat dilihat dari ilustrasi berikut ini yang dikutip dalam buku Top Sukses Juara US Sekolah Dasar oleh Uly Amalia dan Anggita Eka Purwanti (2016: 160).
ADVERTISEMENT
Ekosistem kebun terdiri dari rumput, belalang, tikus, dan burung hantu. Jika populasi belalang tiba-tiba menghilang, ini akan berpengaruh pada populasi rumput dan tikus. Rumput akan semakin banyak, karena tidak ada yang memakannya.
Sebaliknya, tikus akan semakin sedikit dan bahkan lama-lama menghilang karena tidak ada makanan. Jika tikus ikut menghilang, maka burung hantu akan kehilangan makanannya juga.
Pada akhirnya, populasi burung hantu ikut-ikutan menghilang, dan terjadilah ketidakseimbangan pada ekosistem tersebut.
(VIO)